SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (DIV PROPAM ) dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia melakukan tes urin secara mendadak bagi 250 personel polisi di Mapolda Sultra, Selasa (27/9/2016) usai melaksanakan apel pagi.
Diungkapkan Kabidhumas Polda Sultra, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sunarto, dalam tes kali ini, Divpropam Mabes turun langsung untuk memastikan kebijakan Kapolri ini telah dilaksanakan oleh pimpinan tertinggi sampai kebawahan.
Selain itu, pelaksanaan tes ini juga dimaksudkan untuk memastikan anggota polisi yang melaksankan tugas pelayanan kepada masyarakat bersih dan dapat menjadi teladan. “Pemeriksaan urine ini merupakan bentuk kegiatan penegakan ketertiban dan kedisiplinan (Gaktibplin) rutin kepolisian sebagai tindak lanjut dari program promoter Kapolri,” kata AKBP Sunarto, saat memonitoring tes urin.
Dijelaskannya juga, bukan hanya di Polda Sultra, tes urine dadakan oleh Divpropam dan Pusdokkes juga dilakkukan di Polda diseluruh Indonesia. “Hari ini Polda Sultra dan Polda Jambi. Tes urine ini memastikan semua anggota polri bebas dari narkoba dan selaku pelayan masyarakat bisa menjadi contoh,” jelas Pemeriksa Utama Gaktibplin Divpropam Mabes Polri, Kombes Pol Edi Ciptianto.
Kombes Pol Edi menegaskan, bila ditemukan anggota yang positif narkoba akan ditindak lanjuti oleh Propam Polda dan tidak ada toleransi. “Kapolda sudah berikan kebijakan terkait anggota yang terbukti positif narkoba,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan SULTRAKINI, pemeriksaan yang dimulai pukul 07.15 Wita ini cukup mengagetkan personil polisi yang mengikuti apel. Saat tes Urin berlangsung, diketahui ada anggota polisi yang mencoba mengelabuhi petugas Pusdokkes Mabes yang dibantu Biddokkes RS.Bhayangkara,dengan mengganti urinnya dengan air biasa sehingga tampak bening dan ketika diperiksa hasilnya positif.
Namun karena ketahuan oleh anggota Bidpropam Polda, yang bersangkutan akhirnya tes urine ulang. Selain itu, salah satu anggota Ditsabhara Polda Sultra juga harus dijemput paksa karena mangkir dari panggilan tes urin.