SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Kementerian Pariwisata kembali promosi pariwisata Indonesia ke level dunia. Kali ini, para blogger dan influencer Eropa, Amerika dan Afrika diundang melakoni Trip of Wonders 2016. Semua diajak berpetualang ke tempat-tempat eksotis di Bandung, Yogyakarta dan Jawa Tengah, Raja Ampat serta Lombok. Menpar Arief Yahya menyebutnya sebagai endorser, yang berpengaruh kuat pada followers dan friends-nya di media sosial.
Di tempat-tempat tadi, semua rombongan diajak merasakan denyut nadi kehidupan selama 24 jam. Kuliner, belanja, destinasi wisata, tempat kongkow, semua dilakoni. Makan di café, restoran tradisional, hingga menginap di hotel berbintang bercorak tradisional, semua ikut dirasakan. “Acaranya 12 hari. Start 26 September, berakhir 8 Oktober 2016,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Selasa (4/10).
Sebanyak 25 travel blogger, photografer, adventure, dan lifestyle blogger dari beragam negara ikut dilibatkan jadi endorser Wonderful Indonesia. Komposisinya, Amerika Serikat (7 orang), Inggris (5 orang), Jerman (1 orang), Prancis (4 orang), Belanda (2 orang), Afrika Selatan (1 orang), Spanyol (1 orang), Brazil (2 orang), Polandia (1 orang) dan Hungaria (1 orang). Semuanya punya banyak follower di dunia maya.
“Semakin banyak endorser seperti ini yang dilibatkan, akan kian banyak wisman yang datang. Semua kisah perjalanan, foto dan video menarik akan langsung diposting di akun masing-masing yang punya banyak follower,” ujar Giri.
Dan sampai setengah perjalanan, sudah banyak respon positif dari 25 travel blogger, photografer, adventure, dan lifestyle blogger yang diundang. Semuanya happy saat diajak berpetualang ke five of wonders yang terdiri dari natural wonders, cultural wonders, sensory wonders, modern wonders dan adventure wonders. “Semuanya kami perkenalkan dengan beragam pilihan pantai yang indah, keramahan warga lokal, seni budaya yang menginspirasi, kuliner lokal yang lezat hingga keindahan panorama alam,” beber Giri.
Di Bandung misalnya. Saat plesiran ke Kota Kembang, semuanya diajak mengeksplor Bandung, kota yang sudah ditetapkan sebagai Kota Creative dunia. Semuanya diajak merasakan sensasi wisata belanja berkelas dengan harga super murah di Rumah Mode dan Mall Paris van Java.
Di Yogyakarta dan Jawa Tengah juga sama. Semuanya diajak merasakan sensasi menikmati indahnya matahari terbit di Borobudur – World Cultural Masterpiece berupa candi terbesar di dunia dan sudah menjadi bangunan warisan budaya yang tercatat UNESCO itu. Setelah itu, ada suguhan sarapan di Stupa Restaurant. Petualangan menggoes sepeda onthel dan naik delman juga ikut dirasakan. Belum lagi, merasakan sensasi membatik dan pembuatan tembikar di Warung Kopi Borobudur. “Siang harinya semua diajak makan siang di Pendopo Onthel Tingal, Desa Wanurejo. Kami menyuguhkan menu lokal dengan tarian tradisional yang menarik,” ungkap Giri.
Setelah itu, rombongan diajak berpetualang ke Ratu Boko sambil menikmati matahari terbenam. Dan malam harinya, rombongan diajak mengisi perut di Omah Dhuwur Restaurant yang menyuguhkan menu local yang lezat. “Semua yang indah-indah tadi ditulis, difoto, divideokan dan di share ke seluruh dunia,” beber Giri.
Ending perjalanan influencer Eropa, Amerika dan Afrika tadi akan diakhiri di Raja Ampat dan Lombok. Spot yang dipilih? Tentu yang terbaik. Di Raja Ampat, semua akan diajak snorkeling dan diving di dive spot terbaik di dunia. Di 2015, CNN International memang sempat menobatkan Raja Ampat sebagai dive spot terbaik dunia. Dan Scuba Diving, majalah panduan traveller dunia yang hobi diving dan snorkeling, juga ikut menobatkan Raja Ampat ke dalam posisi teratas di top 100 Gold List reader’s choice award untuk Best Animal Encounter.
Mau lihat terumbu karang warna-warni? Unik? Berenang dengan dengan ikan-ikan besar? Ikan kecil? Karang berwarna-warni? Bertemu manta alias ikan pari? Hiu wobbegong? Semua bisa dijumpai di Raja Ampat. Di Lombok? Suasana yang bakal dinikmati beda lagi. Suasananya tak kalah seru dari Bandung, Yogkarta dan Jawa Tengah serta Raja Ampat. Sensasi merasakan budaya dengan kearifan lokal yang benar-benar beda bisa dirasakan di sini. Dari mulai menatap bentuk bangunan unik di suku Sasak di Desa Sade, rumah-rumah tradisional yang ditata mengikuti sumbu alam, berdasarkan poros, atas bawah mengikuti bentuk lancip meniru Gunung Rinjani, semua siap menyapa. Belum lagi merasakan sensasi menyelam di Gili Trawangan dan Gili Air. “Namanya juga Trip of Wonders. Perjalanannya harus mengunjungi tempat-tempat yang penuh keajaiban. Dan di Indonesia, ada banyak tempat-tempat ajaib nan eksotis yang bisa dikunjungi,” pungkas Giri.
Strategi Media yang dilakukan Menpar Arief Yahya memang sedikit berubah komposisinya. Antara Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser Media mulai dioptimalkan. Begitu pun komposisi antara branding, advertising dan selling, yang semakin kuat di selling. “Branding kita sudah kuat, mendunia dan terus dirawat agar semakin kuat. Kini saatnya memperkuat advertising dan selling,” kata Menpar Arief Yahya.(*)
(Kemenpar RI)