SULTRAKINI . COM : BUTON – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika tingkat SMA/Sederajat Kabupaten Buton menggelar pelatihan pembuatan media pembelajaran di SMAN 1 Pasarwajo, Rabu (13/7/2016). Dalam pelatihan ini, MGMP hadirkan pemateri yang dijuluki Albert Enstein Indonesia, yakni Arizenjaya Sambokaraeng.
Arizenjaya dijuluki Albert Einstein abad ke-21, setelah menemukan rumus energi cahaya. Pada kesempatan tersebut, pria yang meraih Science Education World ini, berbagi pengalaman dan cerita menarik dalam perjalanan hidupnya.
Dituturkannya, jika Albert Einstein pernah menggegerkan dunia dengan teori relativitas melalui E = mc2 (c kuadra), maka guru SMAN 1 Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat ini disebut sejajar dengan ilmuwan fisika modern, karena berhasil menelurkan teori Instrument Termodinamika Arizenjaya dengan rumus E = az2 (z kuadrat).
Alumni Jurusan Fisika IKIP Ujung Pandang (Sekarang UNM) ini berujar, dirinya pernah disebut orang gila di lingkungan sekitarnya. Hal ini karena ia tidak mengikuti silabus dalam melakukan proses belajar mengajar.
Menurutnya, silabus harusnya dibuat oleh guru bukan profesor yang tidak pernah mengajar di kampung. Namun yang terpenting, lanjut Arizenjaya yakni bagaimana siswa dapat memahami pelajaran dengan mudah sehingga menjadi hebat.
Sehingga menurutnya, disebut gila atau sombong jauh lebih baik daripada dipuji tapi siswa yang diajarnya malah bodoh dan tidak memahami pelajaran. Terbukti, atas kegigihannya ini, kini ia menjadi seorang ilmuan pemegang Sertifikat Hak Cipta atas Instrumen Energi Termodinamika Arizenjaya yang ditemukannya.
Dikesempatan tersebut, salah seorang angota MGMP Fisika SMA Buton, Abdul Wahid, kegiatan tersebut merupakan program kerja tahunan dari MGMP. Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Kecamatan Kapontori dengan menghadirkan pemateri lokal dalam pelatihan tentang penelitian tindakan kelas.
“Di Kapontori itu hari kan tentang penelitian tindakan kelas, sedangkan sekarang ini tentang media pembelajaran fisika,” katanya.
Dengan dihadirkannya Arizenjaya sebagai pemateri, Abdul Wahid berharap guru fisika di Butonj dapat mengajar lebih profesional sehingga membuat siswa dapat paham dan mengerti apa yang diajarkan. “Artinya gurunya profesional dan siswanya cerdas,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, La Naji, saat wawancarai mengaku bersyukur atas inisiatif guru-guru MGMP Fisika SMA Buton yang telah mendatangkan Arizenjaya sebagai narasumber hebat yang dapat memberikan inspirasi-inspirasi baik untuk pembelajaran.
Termasuk membangun sifat kritis, komunikasi yang bagus, dan kreatifitas dalam pembuatan media pembelajaran fisika yang pada akhrinya bermuara pada peningkatan nilai mata pelajaran fisika dan mutu pendidikan.
“Kita harapkan guru ke depan itu adalah guru yang bisa memberikan inspirasi, bisa menjadi fasilitator, dan menjadi duta untuk masa depan,” tandasnya.
Pelatihan ini yang dibuka Kepala Bidang SMA, La Naji, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, La Ode Zilfar Djafar ini akan berlansung dari tanggal 13 hingga 18 Juli 2016. Untuk peserta yang hadir sebanyak 24 peserta yang merupakan guru mata pelajaran fisika SMA/Sederajat se Kabupaten Buton.