Pesawat Buatan Indonesia Dibeli Meksiko

  • Bagikan
Pesawat N219 melintasi taxi way usai terbang perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 16 Agustus 2017. (Foto: tempo.co)

SULTRAKINI.COM: Pemerintah Meksiko sepakat membeli pesawat N219 dan Radioisotop buatan Indonesia. Kesepakatan tersebut dicapai dalam forum konsultasi bilateral pemerintah Meksiko dan Indonesia yang digelar di Kementerian Luar Negeri Meksiko di Mexico City, Meksiko pada 10-12 November 2017 kemarin.

Dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-6, Delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Muhammad Anshor, menyampaikan bahwa fokus dari FKB adalah pengembangan kerja sama bidang ekonomi, demikian seperti disampaikan oleh Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) KBRI Meksiko City, Febby Fahrani, Rabu, 15 November 2017.

Delegasi Meksiko pada FKB yang dipimpin Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Meksiko, Duta Besar Alfonso de Maria y Campos, berhasil menggoreskan kesepakatan pembelian produk unggulan Indonesia, yaitu radioisotop jenis Mo-99 dan I-131 secara berkesinambungan.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara PT. INUKI dan ININ Meksiko. Rangkaian FKB juga mencatat keberhasilan Indonesia memasarkan produk industri strategis bernilai ratusan juta dollar AS ke Meksiko, yaitu pesawat karya anak bangsa jenis N212i, N235, dan N219, yang direalisasikan secara bertahap hingga 5 tahun ke depan.

PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) yang diwakili IPTN North America (INA) telah menandatangani kesepakatan dengan mitra dari Meksiko, Promotera Aerospacial El Paso (PAEP), untuk menyediakan jasa maintenance, repair, and overhaul (MRO) CASA dan suku cadangnya.

Dirjen Amerika dan Eropa menyatakan Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Mexico City memfasilitasi kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Meksiko, untuk membentuk Bilateral Airworthiness Agreement, sehingga kelaikan terbang produk pesawat PT. DI di wilayah udara Meksiko bisa terjamin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap pesawat N219 Nurtanio buatan PT DI itu dapat dipasarkan dengan baik. Dengan demikian, industri pesawat terbang dalam negeri bisa berkembang.

Kalau sudah selesai, kata Jokowi, selanjutnya proses bisnis. “Harus bisa dipasarkan, harus bisa masuk komersial, masuk dunia industri,” kata Presiden Joko Widodo seusai meresmikan penamaan pesawat N219 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 10 November 2017.

Dengan masuk ke industri, berarti pesawat N219 Nurtanio ada yang beli. “Sehingga industri pesawat kita berkembang,” ujar Presiden Joko Widodo menambahkan.

Sumber: tempo.co

  • Bagikan