Rombongan yang datang menggunakan bus tersebut disambut langsung Ketua DPRD Konawe, H. Ardin dan Wakil Ketua DPRD, H. Alaudin. Hadir pula sejumlah anggota DPRD lainnya dan juka Sekwan.
Wakil Ketua DPRD Ngawi, Maryoto mengungkapkan, poin penting dalam studi banding tersebut adalah terkait e-budgeting (penganggaran sistem elektronik) dan e-planning (perencanaan sistem elektronik). Pihaknya ingin menyerap pokok pikiran dari DPRD Konawe terkait implementasi program tersebut.
“Intinya, hari ini kita melakukan pengayaan terhadap program e-budgeting dan e-planning, apa yang dikerjakan di daerah kami bisa lebih sempurnah lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Konawe H. Ardin mengatakan, mengapresiasi kunjungan DPRD Ngawi. Ia mengungkapkan, Kabupaten Ngawi hingga saat ini telah mendapatkan empat kali predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Sementara Konawe, baru dua kali WTP.
“Kita harus akui kalau pengelolaan keuangan mereka baik. Makanya kita akan programkan untuk berkunjung balik ke sana, agar kita bisa melihat langsung yang telah mereka ceritakan tadi,” ujarnya.
Selain itu kata Ardin, ada hal menarik dalam hal pengelolaan APBD antara Konawe dan Ngawei. Di Ngawi, APBD-nya mencapai Rp1,9 T lebih dengan Rasio, 923 ribu jumlah penduduknya. Sedangkan Konawe, APBD-nya mencapai Rp1,4 T dengan rasio penduduk yang dibawah 300 ribu.
“Artinya kalau dilihat dari jumlah penduduknya, rasio perputaran uang di Konawe ini jauh lebih besar. Makanya inilah yang juga jadi keunggulan kita,” tandasnya.
Laporan: Mas Jaya