Jalan Rusak di Sampara, Pendapatan PJR Menurun Drastis

  • Bagikan
Suasana warung PJR di Kecamatan Pondidaha yang sepi pembeli, Jum'at (19/7/2019). (Foto: Husain Abdullah untuk Sultrakini.Com)
Suasana warung PJR di Kecamatan Pondidaha yang sepi pembeli, Jum'at (19/7/2019). (Foto: Husain Abdullah untuk Sultrakini.Com)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Penjual jagung rebus (PJR) tentu tidak asing bagi para pengendara yang penah melalui Jalan Trans Sulawesi di Desa Amesiu–Kelurahan pondidaha, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Letaknya yang strategis dan menyediakan jagung rebus yang baru dipetik dari pohonnya, membuat jagung rebus di PJR diminati para pengendara yang melintasi jalur tersebut.

Pengendara yang mampir di PJR untuk melepas penat dari perjalanan jauh, menjadi mata pencarian yang menjanjikan untuk warga sekitar. Namun, sejak ditutupnya jalan di Desa Rawua, Kecamatan Sampara, selama sepuluh hari karena perbaikan jembatan, membuat pendapatan PJR menurun drastis.

Berdasarkan hasil pengamatan SultraKini.com, 30 dari 148 warung PJR memilih untuk tutup. Sebagian penjual dan pekerja di PJR memilih untuk berkebun karena sepinya pembeli.

Pemilik warung PJR Ulfa 21, Harnani, mengatakan sepinya pembeli merupakan alasan sejumlah warung PJR memilih tutup.

“Sepi sekali kasihan pembeli, sebelum jalan disampara rusak ada kita dapat Rp 400 ribu–Rp 500 ribu per hari, tapi sekarang paling Rp 100 ribu itu pun susah sekali dan kalau buka dari pagi sampai jam 11 malam,” ucap Harnani kepada SultraKini.com saat ditemui diwarungnya, Jumat (19/7/2019).

Sama halnya yang dirasakan pemilik warung PJR Nahira, Asnari. Katanya, biasa sebelum jalan rusak sehari bisa mendapatkan Rp 400 ribu, kini ia hanya menghasilkan Rp 100 ribu, dari pukul 06.00–22.00.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan