Kajur Penjaskes UHO Ungkap Fakta-fakta Insiden Mahasiswa Terseret Gelombang Pantai Batu Gong

  • Bagikan
Proses pencarian hari kedua terhadap dua orang korban hilang di Pantai Batu Gong. (Foto: Dok. Basarnas Kendari)

SULTRAKINI.COM: Ketua Jurusan Penjaskes, La Sawali, mengungkapkan kehadiran mahasiswanya di Pantai Batu Gong tanpa sepengetahuan jurusan.

“Setiap mata kuliah itu saya bikin grup. Saya baca di grup itu ramai habis magrib. Saya telepon dosennya tapi tidak diangkat. Kemudian saya tanya di grup angkatan berapa dan siswa menjawab angkatan 2019,” jelasnya, Senin (12/7/2021).

Lebih lanjut diterangkannya, total 108 orang mahasiswanya pergi ke Pantai Batu Gong. Mereka dari Kelas A sebanyak 48 orang, Kelas B 50 orang ditambah sepuluh orang senior. Ratusan mahasiswa ini berada di pantai atas arahan seorang dosen untuk urusan final mata kuliah Belajar Motorik. Dosen tersebut juga ikut bersama rombongan mahasiswa.

Tidak sampai di situ, setiap mahasiswa juga mengumpulkan uang untuk biaya operasional selama di pantai dengan nominal Rp 50 ribu.

Menurut La Sawali, dosen tersebut tidak berkoordinasi dengan penanggung jawab mata kuliah untuk membawa rombongan mahasiswa ke pantai. Terlebih kata dia, kegiatan mahasiswa selama di pantai bukan dalam rangka final karena sesampainya di pantai mahasiswa tidak melakukan praktik sebagaimana yang dijanjikan dosen tersebut.

“Dosennya ambil inisiatif sendiri. Rombongan tiba di Batu Gong saat cuaca sedang hujan. Sampai di sana mereka bakar ikan, kemudian makan. Habis makan ada yang mandi, ada yang main bola, sampai muncul kejadian itu. Mereka takut kalau tidak hadir karena mau final,” ucapnya.

Ia menyayangkan tindakan gegabah dosen tersebut. Sebab kegiatan akademik mahasiswa saat ini tidak diperbolehkan secara tatap muka, melainkan melalui daring. Apalagi dikeluarkan larangan dari pihak universitas.

“Saya sudah telepon, WA tapi belum direspon. Kita akan panggil dosen yang bersangkutan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, sebelas orang mahasiswa UHO mengalami insiden naas terseret gelombang di Pantai Batu Gong, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (11/7/2021). Delapan orang di antaranya selamat, sedang satu orang mahasiswa Muh. Fairuz Syahnizam meninggal. Masih ada dua orang lainnya hilang sampai sekarang. Keduanya masing-masing mahasiswa bernama Robin dan warga setempat bernama Muh. Akhir.

Diterangkan Kepala Basarnas Kota Kendari, Aris Sofingi, personel gabungan sedang berupaya melakukan pencarian dengan menggerakkan armada.

Pencarian di hari kedua ini dilakukan sejak pukul 06.00 Wita. Unsul yang terlibat, yakni rescue KKP Kendari sepuluh orang, personel Polsek Lalonggasumeeto enam orang, SAR UHO empat orang, dan masyarakat sekitar 15 orang. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan