KPU Sultra Pemetaan Wilayah 3T: Tantangan Distribusi Logistik Menjelang Pilkada 2024

SULTRAKINI.COM: KENDARI-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah melakukan pemetaan wilayah yang termasuk dalam kategori daerah tersulit, terluar, dan terisolir (3T) di Sulawesi Tenggara.

Ketua KPU Sultra, Asril, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama sebelum pelaksanaan pemungutan suara adalah distribusi logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini menjadi tanggung jawab petugas di lapangan, khususnya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Asril menjelaskan, Sulawesi Tenggara terdiri dari 15 kabupaten dan 2 kota, dengan total 85 anggota KPU di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Jumlah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mencapai 1.105 orang, sementara Panitia Pemungutan Suara (PPS) berjumlah 6.855 orang.

Pemilih tetap tercatat sebanyak 1.876.792 orang yang tersebar di 4.611 TPS di seluruh wilayah kabupaten dan kota.

“Kami telah memetakan 403 TPS di 16 kabupaten/kota, 59 kecamatan, dan 168 kelurahan/desa yang termasuk dalam kategori 3T,” ujar Asril di Eks MTQ, Kota Kendari, pada Jumat (11/10/2024).

Wilayah-wilayah 3T tersebut antara lain: Kabupaten Bombana dengan 13 TPS, Kabupaten Buton 9 TPS, Kabupaten Buton Selatan 12 TPS, Kabupaten Buton Tengah 18 TPS, Kabupaten Buton Utara 5 TPS, Kabupaten Kolaka 16 TPS, dan Kabupaten Kolaka Timur 22 TPS. Selain itu, Kabupaten Kolaka Utara memiliki 35 TPS, Konawe Kepulauan 12 TPS, Kabupaten Konawe 16 TPS, Konawe Selatan 38 TPS, Kabupaten Konawe Utara 23 TPS, Kota Baubau 2 TPS, Kabupaten Muna Barat 16 TPS, Kabupaten Muna 21 TPS, dan Kabupaten Wakatobi 1 TPS.

“Tantangan terbesar kami adalah memastikan distribusi logistik tepat waktu. Insya Allah, logistik harus tiba di TPS satu hari sebelum pemungutan suara untuk kelancaran pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara,” kata Asril.

Ketua KPU RI, Mochammad Afifudin, juga memastikan bahwa kesiapan logistik untuk Pilkada 2024 sudah dalam proses, termasuk di wilayah Sulawesi Tenggara. “Logistik sedang diproses secara nasional. Percetakan, validasi, dan pengiriman sudah berjalan,” jelas Afifudin.

Afifudin menambahkan bahwa daerah terluar dan terjauh menjadi prioritas agar logistik dapat dikirim lebih awal untuk menghindari keterlambatan.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, menegaskan pentingnya memastikan logistik Pilkada 2024 tiba dengan aman di tujuan. “Distribusi harus dipastikan sampai tepat waktu, dan kita juga harus mempertimbangkan prediksi cuaca ke depannya,” ungkap Andap.

Andap menjelaskan bahwa penyelenggara telah menyiapkan skenario dan mitigasi jika terjadi cuaca buruk selama proses penyaluran logistik Pilkada 2024. “Kami sudah menyiapkan rencana mitigasi untuk situasi cuaca buruk. Semua pihak yang terlibat sudah memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam situasi darurat. Ini merupakan bagian dari kerangka kerja kami,” tegas Andap.

Laporan: Riswan