Membaca Peluang Syamsul-Alaudin di Pilkada Konawe 2018

  • Bagikan
Bakal calon bupati dan wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim dan H. Alaudin. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Tujuh dari sembilan partai politik pemilik kursi di DPRD Konawe, Sulawesi Tenggara telah menentukan sikap terkait usungannya di Pilkada 2018. Sedang Partai Gerakan Indonedia Raya (Gerindra) dan Partai Bulan Bintang (PBB) belum menjatuhkan pilihannya hingga kini.

Belakangan ini terus diperbincangkan terkait ke mana arah dukungan Gerindra. Awalnya, partai berlambang kepala Garuda itu bakal dipakai Wahyu Ade Pratama dalam pencalonannya. Sebagai nahkoda, ia tentu saja memakai kursi partainya.

Saat itu santer dimediakan, jika putra mantan bupati Konawe itu bakal berpasangan dengan H. Alaudin. Pinangannya itu merupakan pimpinan PBB Konawe, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD. Baliho dan baner keduanya pun sudah banyak tersebar di ruang publik.

Namun belakangan konstalasi berubah. Wahyu tampak kurang menunjukan keseriusannya untuk maju di Pilkada Konawe 2018. Belakangan beredar duet pasangan H. Syamsul Ibrahim dan H. Alaudin, dengan akronim Bersahaja.

Hal itu pun telah terkonfirmasi. Alaudin tidak menampik kabar tersebut. Ia mengatakan, siap maju jika syarat usungan partai telah mereka dapatkan.

“Kalau pak Syamsul sudah dapat rekomendasi dari Gerindra dan saya juga dapat rekomendasi dari PBB, insya Allah kami siap maju di Pilkada Konawe,” kata Alaudin saat dikonfirmasi, Minggu (3/12/2017).

Terkait PBB, Alaudin barangkali punya peluang. Sebab dia sendiri adalah kader sekaligus ketua partai. Namun bagaimana dengan peluang Syamsul untuk mengambil Gerindra?

SultraKini.Com telah mengkonfirmasi hal tersebut kepada yang bersangkutan. Syamsul mengaku, saat ini masih tengah berupaya membangun komunikasi dengan pihak Gerindra.

“Insya Allah, masih membangun komunikasi di partai. Semoga bisa mendapat restu dan dukungan dari partai,” katanya saat mengirim pesan melalui Messenger.

Titik terang terkait dukungan Gerindra juga muncul dalam komentar Wahyu di media sosial Facebook. Akun bernama Rony Brasco mengunggah sebuah status pada 6 Desember lalu.

“Yth. Bpk Wahyu Ade Pratama, mohon doa dan restunya kepada bpk H. Syamsul Ibrahim maju bertarung dalam Pilkada Konawe……saudara, sahabat, relawan, relasi, keuarga dan masyarakat Konawe mengharapkan beliau memimpin Konawe BERSAHAJA.”

Status tersebut menandai Yoeyu Imran, yang merupakan akun Facebook milik Wahyu. Wahyu pun menjadi orang pertama yang memberi komentar. Dituliskannya, “Insya Allah saudaraku Rony Brasco.”

Selanjutnya, Wahyu kembali menulis komentar panjang.

“Syamsul ibrahim adalah Orang tua sy, insya Allah kalau kami bersatu pasti keluarga, simpatisan, tim2 dan mesin PARTAI GERINDRA KONAWE akan BERGERAK untuk PERUBAHAN dikab.konawe…kami bukan sapa2, masyarakat konawe saat ini hanya diam tapi saya yakin mereka pasti akan menunggu moment yang tepat untuk bersatu MEMPERJUANGKAN konawe yang lebih baik kedepan..insya Allah apa yang kita cita2 bersama akan tercapai…amin yra…salam hormat buat seluruh masyarakat konawe.” tulis Wahyu.

Komentar tersebut pun mendapat tanggapan dari beberapa netizen. Salah satunya akun Hilkmat Ilham. Ketua DPD Partai Hanura Konawe itu, menanggapi hal tersebut dengan membubuhkan komentar sebagai tanda-tanda alam (akan arah dukungan Gerindra). Sebelumnya, Hilkmat pula yang pertama menulis postingan di Facebook terkait duet pasangan Syamsul-Alaudin.

Di sisi lain, ada juga klaim atas Garindra dari pasangan Kery Saiful Konggoasan dan Gusli Topan Sabara (KSK-GTS). Pemilik akun Facebook Eto Darma menuliskan pada 30 November lalu. Bunyinya, “Alhamdulillah bertambah lagi satu.”

Postingan itu disertakan dengan sebuah mobil puck up yang telah dibranding KSK-GTS di seluruh bodi mobil. Salah satu foto yang ditampilkan menyorot pada bagian belakang mobil, yang menunjukan jejeran logo tiga partai pengusung, yakni Gerindra, PAN, dan NasDem.

Jika klaim KSK-GTS ini benar, maka putuslah harapan Syamsul-Alaudin untuk maju. Sebab Gerindra sendiri memiliki tiga kursi. Sedangkan PBB empat kursi. Untuk mendapatkan satu pintu, dibutuhkan minimal enam kursi.

Namun di sisi lain yang perlu diketahui, hubungan Syamsul dan Imran, Ketua DPD Gerindra Sultra cukup dekat. Kemesraan mereka bahkan sudah ditunjukan saat Pilkada Konawe 2013 silam. Peluang itu yang barangkali bisa dipakai Syamsul untuk mendapatkan kursi Partai Gerindra.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan