SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pengelola SPBU Wawotobi tak juga jera. Setelah sebelumnya pernah mendapat sanksi dari Depot Pertamina Kendari akibat pelanggaran pendistribusian BBM, kini dosa tersebut diulangi lagi. SPBU itu, kedapatan memfasilitasi dua unit mobil penimbun Solar, Jumat (29/07/2016).
Sekira pukul pukul 09.00 Wita, sebuah mobil berwarna hitam, bernomor polisi DT 472 HB terlihat mangkal di tempat pengisian Solar SPBU. Perawakan fisik mobil terlihat tak terurus. Seluruh kaca kabin bagian belakang mobil tertutup riben tebal. Membuat isi dalam mobil tak terlihat dari luar. Secara umum tampilannya persis seperti mobil yang kerap diamankan polisi karena ketahuan menimbun BBM. Hal itu pun membuat awak SULTRAKINI.COM tertarik untuk terus melakukan pengamatan.
Ketika itu, keran pengisian BBM tampak telah terpasang di mulut tangki mobil. Kerannya sendiri tak dijagai oleh petugas SPBU sebagaimana lazimnya ketika kita melakukan pengisian BBM. Kerannya dibiarkan melengket dimulut tangki begitu saja. Dua petugasnya malah tengah asyik ngobrol.
Di bagian depan mobil, kaca riben tempat duduk sopir terbuka setengah. Tak terlihat si sopir duduk di kursi depan menunggu pengisiaan selesai, sebagaimana lazimnya Dari jendela yang terbuka setengah itu, terlihat aktivitas mencurigakan. Si sopir terlihat sibuk mengatur sesuatu di bagian belakang kursinya.
Aktivitas itu, berlangsung cukup lama untuk pengisian normal. Menurut hitung-hitungan awak media ini, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian full tangki pun tak memakan waktu selama itu.
Tak lama berselang, sebuah mobil berwana hijauh tua mangkal di pompa Solar yang sama. Kali ini perawakan fisik luar mobil agak lumayan. Kaca jendela, baik depan maupun belakang mobil tampak dilapisi plastik cermin. Lagi-lagi, hal itu membuat bagian dalam mobil tersebut tak bisa terlihat dari luar. Perawakan mobil itu juga tampak mencurigakan.
Mobil bernomor polisi DT 1234 CA itu parkir di sebelah mobil hitam dan mengapit mesin pompa Solar. Kedatangan mobil itu tak disambut petugas SPBU. Dua pegawainya masih asyik bercengkrama.
Si sopir pun turun dari kendaraannya. Seolah telah menjadi kebiasaan, ia langsung mengambil keran pompa dan menancapkan ke mulut tangki mobilnya. Ia kemudian menyapa dua petugas di sampingnya dengan seyum. Mereka terlihat tampak akrab.
Momen itu kemudian coba didokumentasikan oleh wartawan SULTRAKINI.COM dari jarak sekira 15 meter. Sadar dirinya menjadi bidikan kamera, sopir mobil hijau tua tadi pun menghampiri. Pria bertubuh besar dan berkulit gelap itu, melayangkan protes. Ia berusaha meminta HP wartawan media ini dan menyuruh agar gambarnya dihapus.
Tak hanya itu, dengan garang orang itu bertanya mengapa ia dan mobilnya di foto diam-diam. Namun wartawan media ini berdalih kalau pengambilan gambar dilakukan, karena melihat aktivitas mencurigakan pada dua mobil di pompa Solar.
Adu mulut pun tak terhindarkan. Saat awak media ini mengajak orang tersebut untuk menghadirkan polisi di lokasi, ia sempat tenang. Namun ia kemudian menimpali, kalau pemilik mobil hitam yang mangkal di sebelahnya itu adalah anggota Polisi.
“Tidak usah panggil polisi. Itu yang punya mobil hitam, Polisi,” katanya.
Penasaran dengan pernyataan orang tersebut, pewarta media ini pun berjalan ke arah mobil hitam. Namun mobil yang hendak dituju itu, buru-buru beranjak dari parkirannya. Mobil tersebut sempat menghampiri awak media, dengan kaca jendela bagian sopir yang hanya terbuka sepertiganya. Orang berperawakan hitam di dalamnya sempat berujar.
“Tunggu sebentar yah dek,” ujarnya dengan intonasi yang terdengar bijak, dengan suara yang berat.
Setelahnya, mobil hitam itu berlalu ke arah Unaaha. Awak media ini pun langsung melakukan pengecekan terhadap mobil hijau tua milik pria berbadan besar tadi. Ternyata di dalamnya telah ada beberapa jergen ukuran besar terusun. Telihat pula sebuah selang yang menghubungkan antara jergen dengan mulut tangki mobil.
Pria berbadan besar tadi akhirnya tak bisa berkelit. Ia pun langsung menghidupkan mesinnya dan berlalu pergi. Saat masalah tersebut dikonfirmasi kepada petugas, kedua perempuan yang berpakaian khas SPBU itu hanya bisa diam.