Target 10 Juta Petani Digital, Gerakan Maju Tani Deklarasi di Kantor Staf Kepresidenan

  • Bagikan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bersama sejumlah deklarator Gerakan Maju Tani pada saat deklarasi di kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Senin (11 September 2023). FOTO: IST
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bersama sejumlah deklarator Gerakan Maju Tani pada saat deklarasi di kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Senin (11 September 2023). FOTO: IST

SULTRAKINI.COM: Gerakan Maju Tani secara resmi mendeklarasikan manifesto perjuangan mereka di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (11 September 2023). Deklarasi ini dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Dalam manifesto tersebut, Gerakan Maju Tani dengan tekad kuat berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian dengan teknologi dan inovasi, memberdayakan generasi muda dalam bidang pertanian, serta melestarikan pertanian yang berkelanjutan.

Mereka juga menargetkan untuk mengatasi krisis pangan global dan memastikan keamanan pangan dalam negeri.

Salah satu inisiatif utama adalah mencanangkan Hari Maju Tani pada tanggal 8 Oktober 2023 sebagai Hari Kebangkitan dan Transformasi Petani Muda Indonesia.

Erwin Gunawan, salah satu inisiator Gerakan Maju Tani Indonesia, mengungkapkan bahwa tujuan utama gerakan ini adalah mencetak 10 juta petani digital sebelum akhir tahun 2024.

“Gerakan ini berawal dari kekhawatiran kami terkait krisis pangan yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah menjadi negara importir bahan pangan. Belum lagi jumlah petani yang semakin berkurang,” kata Erwin dalam acara konferensi pers Gerakan Maju Tani di kantor staf kepresidenan.

Oleh karena itu, mereka ingin mendorong para pemuda untuk tertarik menjadi petani. Masalah krisis pangan dan penurunan jumlah petani bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

Erwin juga menjelaskan bahwa Gerakan Maju Tani mengusung konsep “metafarming” yang memungkinkan pemuda menjadi petani secara digital.

Meta Farming adalah platform daring yang memungkinkan semua orang terlibat dalam kegiatan pertanian. Melalui aplikasi ini, mereka yang tertarik dapat berkebun di lahan yang telah disiapkan oleh Meta Farming.

“Kami meminta dukungan dari Bapak Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum HKTI untuk menjalankan konsep ini secara massal tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di seluruh wilayah di Indonesia,” lanjut Erwin.

Selain itu, juga akan meminta bantuan dari Kementerian Pertanian agar target 10 juta petani digital bisa tercapai pada akhir 2024. Info lengkap tentang Gerakan Maju Tani bisa dicek di laman www.majutani.id.

Selain itu, Erwin menyatakan bahwa konsep metafarming ini akan disosialisasikan kepada berbagai pihak untuk mencapai target tersebut. Pada acara deklarasi ini, Gerakan Maju Tani juga menobatkan Ketua Umum HKTI Moeldoko sebagai “Bapak Gerakan Maju Tani Indonesia.”

Moeldoko dengan hangat menyambut Gerakan Maju Tani yang digerakkan oleh para pemuda ini. Dia menyebut gerakan ini sebagai “Neo Marhaen.”

“Dulu Bung Karno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang tekun menjalankan pekerjaannya sebagai petani namun jauh dari sejahtera. Karena itu, Bung Karno mengenalkan gerakan Marhaen yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Moeldoko. Kini, lanjutnya, dengan lahan subur yang semakin berkurang, sejumlah anak muda menawarkan konsep metafarming untuk membuat petani lebih sejahtera. “Gerakan ini saya sebut sebagai neomarhaein,” kata Moeldoko.

Moeldoko juga menekankan bahwa metafarming merupakan bentuk transformasi dalam sektor pertanian yang memanfaatkan teknologi untuk menginspirasi para pemuda agar mau menjadi petani.

Saat ini mereka dapat berkebun di dalam ruangan dengan menggunakan green pod. Ini adalah terobosan baru dalam sektor pertanian.

“Saya berharap gerakan ini dapat mengubah kebijakan pemerintah dalam sektor pertanian,” tambah Moeldoko.

Menurut Moeldoko, cita-cita Presiden Soekarno tentang kesejahteraan petani saat ini dapat menjadi kenyataan melalui konsep metafarming yang akan melahirkan Petani Muda Digital. (ADV)

  • Bagikan