Terisolir, BP4K Bakal Kunjungi Routa

  • Bagikan
pertanian.ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Sebagai wilayah terluar Kabupaten Konawe, Kecamatan Routa boleh dibilang jarang tersentuh pemerintah daerahnya. Kondisi jalan yang belum baik dan jarak tempuh yang cukup jauh, membuat kecamatan yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) bak anak ayam kehilangan induknya.

Meski demikian, Routa ternyata menyimpan kekayaan hasil pertanian yang melimpah. Tanahnya begitu subur. Tak heran jika kecamatan yang “terisolasi” dari ibu kota kabupaten itu, masih tetap eksis hingga saat ini. Hal itulah yang mendorong BP4K Konawe untuk bertandang ke daerah yang dihuni kurang lebih 700 kepala keluarga (KK) itu.

Kepala BP4K, Muh. Akbar menuturkan, Routa adalah kecamatan yang kaya akan hasil pertanian. Hampir semua warganya menggantungkan hidup dari bercocok tanam. Sebagai instansi terkait, BP4K merasa berkewajiban untuk melakukan perjalanan khusus ke Routa.

“Tim penyuluh kami di sana sudah ada. Sejauh ini kami juga terus melakukan pemantauan. Nah, apa salahnya jika sesekali BP4K dan teman-teman penyuluh lainnya turun langsung ke Routa,” jelasnya.

Menurut mantan Kabag Umum dan Protokoler Setda Konawe itu, timnya akan berada di Routa selama beberapa hari. Pihaknya akan melakukan penyuluhan terpadu kepada masyarakat, khususnya kelompok tani. Selain itu juga akan ada bantuan-bantuan yang diberikan.

Pria yang pernah menjabat camat itu mengungkapkan, meski kaya akan hasil pertanian, segala hasil bumi Routa tidak banyak dinikmati masyarakat Konawe. Masyarakat di sana lebih banyak bertransaksi dengan masyarakat di Sulteng. Hal itu dikarenakan, ibu kota Sulteng sendiri lebih dekat dari ibu kota Kabupaten Konawe, Unaaha.

“Akibat faktor geografis yang jauh, hasil bumi di Routa lebih banyak di jual di Sulteng atau juga di Sulsel. Namun hal itu tidak jadi masalah, karena yang terpenting adalah bagaimana masyarakatnya sejahtera,” tandasnya.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan