SULTRAKINI.COM: KENDARI – Terkatung-katungnya Prosesi Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo periode 2016-2020 rupanya menimbulkan polemik baru. Pro dan Kontra ini terkait pelaksana jabatan (Pj) Rektor UHO, setelah kursi Rektor yang diemban Usman Rianse akan berakhir 23 November 2016 mendatang.
Atas polemik ini, Wakil Direktur I Program Pascasarjana UHO, Dr. Ing Jamhir Safani kepada SULTRAKINI.COM, Selasa (8/11/2016) mengungkapkan, jika pelaksana jabatan Rektor UHO sebaiknya berasal dari kementrian.
Sebab rektor UHO yang menjabat saat ini, (Usman Rianse), dinilainya tidak layak untuk menjadi pelaksana rektor, hingga rektor definitif terpilh.
“Mesti ada karteker yang sebaiknya berasal dari kementerian, tidak layak pak Rektor (Usman Rianse) yang melanjutkan masa jabatan satu tahun untuk karteker itu,” kata Dr. Ing Jamhir Safani.
Hal senada juga diungkapkan Mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan UHO dua periode, Prof. Dr. Barlian, M.Pd yang mengharapkan adanya karteker dari pusat untuk menetralisir proses pilrek tersebut.
“Tolong Menristekdikti melihat persoalan ini, bahwa kita resah kenapa Pilrek di obok-obok,” ungkap Prof. Dr. Barlian, M.Pd.