Diterjang Banjir Bandang Masjid di Konut Tetap Berdiri Kokoh

  • Bagikan
Masjid Nurul Huda di Desa Tapuwatu yang masih berdiri kokoh pasca banjir bandang, Sabtu (22/6/2019), (Foto. Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)
Masjid Nurul Huda di Desa Tapuwatu yang masih berdiri kokoh pasca banjir bandang, Sabtu (22/6/2019), (Foto. Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra), banyak meninggalkan kisah.

Peristiwa unik yang tidak diketahui publik saat bencana banjir yang melanda enam kecamatan itu salah satunya di Desa Tapuwatu Kecamatan Asera, Konut. Sebuah bangunan Masjid masih berdiri kokoh di pemukiman warga. Meski banjir bandang meluluhlantahkan seluruh bangunan rumah warga, namun Masjid itu tidak terseret arus.

Meski diketahui usia Masjid ini sudah puluhan tahun dibangun sejak Desa Tapuwatu berdiri. Berbagai kegiatan ibadah dipusatkan di Masjid yang diberi nama Masjid Nurul Huda.

Menurut warga setempat, Ikbar Ajuslan, mengatakan banjir menerjang pemukiman mereka hanya dalam hitungan menit dan langsung mengobrak-abrik seluruh bangunan rumah di Desa Tapuwatu.

“Sebelum lebaran memang air sudah naik di desa ini dan surut dalam waktu yang tidak lama. Namun, pada malam hari tiba-tiba banjir langsung datang dan menghantam rumah saya dan warga lainnya. Pada saat itu semua warga langsung berlarian dan hanya berhasil menyelamatkan sebagian kecil harta benda saja. Kalau saya waktu itu hanya membawa dua lembar pakaian, sarung shalat dan sejadah saja,” ujar Ikbar kepada SultraKini.com di temui di lokasi banjir, Sabtu (22/6/2019).

Desa Tapuwatu merupakan salah wilayah terparah saat bencana banjir bandang terjadi. Tercatat ada 71 rumah warga yang hilang akibat terhanyut arus banjir bandang. Sementara sembilan kondisinya hancur dan tidak layak huni lagi.

Sementara warga sesekali datang melihat rumahnya dan mencari sisa-sisa harta benda yang tertumpuk lumpur akibat banjir.

“Kami sesekali datang ke desa kami untuk mencari harta benda sisa banjir yang masoh dapat di gunakan,” katanya

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan