Krisis Air Bersih, KNPI Desak Pemda Kolaka Benahi PDAM

  • Bagikan
Ketua KNPI Kolaka, Akbar Dili.Foto: Sumardin/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : KOLAKA – Carut marutnya pengelolaan air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Kolaka hingga kini tak kunjung diselesaikan oleh Pemda setempat.

 

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kolaka, Akbar Dili akhirnya angkat bicara. Menurutnya akar persoalan sehingga krisis air baku menjadi persoalan berlarut-larut di daerah yang dipimpin Ahmad Safei karena pihak Pemda Kolaka dinilai bersikap \”dingin\” dalam membenahi infrastruktur dan manajemen perusahaan yang dinahkodai Ahmad Peokan.

 

\”Saya menilai Pemda Kolaka sepertinya kurang serius mencari jalan keluar terhadap persoalan yang dihadapi PDAM saat ini,\” tutur Akbar Dili ditemui di sekertariat KNPI, Senin (6/06/2016).

 

Dikatakan Akbar Dili, kurang maksimalnya pengelolaan pasokan air bersih karena dipengaruhi kondisi infrastruktur jaringan pipanisasi yang separunya telah rusak lantaran usia sehingga air yang didistribusikan kepada pelanggan lebih banyak terbuang sia-sia karena bocor.

 

\”Intinya jaringan pipa harus direvitalisasi atau pembangunan jaringan baru. Nah, kalau tidak dilakukan, jangan harap pasokan air bersih di Kolaka akan terpenuhi,\” terang Akbar.

 

Karena itu, kata pria yang akrap disapa Deli ini, mengatakan bahwa mempertimbangkan besarnya nilai investasi dalam merekonstruksi infrastruktur PDAM sebaiknya Pemda menggandeng perusahaan swasta atau BUMN untuk bekerja sama, ketimbang menggunakan uang pinjaman sebagaimana disarankan Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir kepada Pemda.

 

\”Ditaksir butuh berkisar Rp150 miliar untuk pembenahan infrastruktur. Kalau mau ditalangi melalui APBD tentu sangat berat. Apalagi kalau Pemda mau pinjam uang justru akan semakin terbebani. Jadi idealnya Pemda harus mampu menggandeng dan meyakinkan pihak ketiga untuk berinvestasi,\” harap Deli.

 

Untuk diketahui, distribusi air bersih PDAM saat ini menerapkan pola bergilir dengan pembagian zonasi. Parahnya lagi, air yang dua hari baru mengalir, rupanya produksi air baku yang keluar dari jaringan pipa PDAM tak layak konsumsi karena bercampur lumpur.

  • Bagikan