Perhimpunan Pengusaha, Figur dan Akademisi Bahas Masalah Perekonomian Sultra

  • Bagikan
Ketua Kadin Sultra, La Mandi memberikan sambutan di acara silaturahmi dan dialog tentang perekonomian di Sultra, Kamis (10/5/2018). (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Ali Mazi-Lukman Abunawas, menyepakati akan mengembangkan perekonomian di Sultra, Jumat (10/5/2018). Kesepakatan itu diluar dari urusan keterlibatan Ali Mazi-Lukman dalam pencalonannya di Pilkada serentak 2018.

“Jadi gubernur atau tidak, kita harapkan beliau tetap menjadi tokoh yang konsen sesuai bidangnya,” kata Ketua Kadin Sultra, La Mandi.

Pantauan Kadin Sultra, pemberian izin di sektor pariwisata, perkebunan, maupun pertambangan dinilai minim. Situasi ini kemudian membutuhkan pembenahan guna optimalisasi sektor perekonomian Sultra secara utuh. Lewat masukan kedua figur
ditambah sejumlah perhimpunan pengusaha, seperti Hipmi, Gapensi, REI, Apeksi, Iwapi, perhimpunan pengusaha muslim, serta pengurus Kadin di 17 kabupaten/kota di Sultra dan akademisi, diharapkan ada gagasan dan inovasi untuk menwujudkan tujuan tersebut.

“Kenapa ini penting kita lakukan, karena persoalan ekonomi di Sultra ini masih banyak hal yang harus kita pikirkan dan kita gagaskan,” lanjut La Mandi.

Dalam kesempatannya, Ali Mazi beranggapan potensi dan peluang di sektor perekonomian terbuka lebar, namun generasi di Sultra banyak yang mundur. Menurutnya, perlu adanya satu persepsi dalam mencapai target tersebut, mulai dari menyatuhkan pemikiran dari asosiasi profesi dan asosiasi pengusaha. Termasuk mengkaji ketersediaan sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam di Sultra, serta peran akademisi.

“Akademisi kalau kita tidak daya gunakan untuk pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara, sama dengan memperpanjang kemiskinan,” ucap Ali Mazi.

Kesepakatan keduanya, turut disaksikan sejumlah perhimpunan pengusaha maupun sejumlah perguruan tinggi di Sultra.

 

Lamporan: Faysal Ahmad&Rifin

  • Bagikan