Dorong Peningkatan Produksi Petani, Pemda Konawe Lirik Ekspor Beras

  • Bagikan
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa ketika menyerahkan bantuan pupuk kepada para petani. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daerah (Pemda)Kabupaten Konawe di bawah kepemimpinan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa terus mendorong upaya produktivitas hasil-hasil pertanian, khususnya hasil panen padi atau beras.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan nilai ekspor beras Pemda setempat di berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara, maupun daerah sekitarnya hingga ke luar negeri.

Salah satu upaya Pemda Konawe mendorong hasil produksi petani dengan memberikan bantuan pupuk maupun pendamping kepada kelompok-kelompok tani melalui dinas-dinas terkait.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa ketika menyerahkan bantuan pupuk kepada para petani. (Foto: Ist)

Kery Saiful Konggoasa mengatakan, berbagai upaya tersebut bertujuan agar para petani di wilayah Konawe mendapatkan kesejahteraan dari hasil beras yang diproduksinya.

Terlebih lagi, dengan memanfaatkan luas area persawahan Konawe sekitar 42.500 hektare yang dapat menghasilkan beras hingga ribuan ton dalam tiap panen, tentunya hal itu dapat dimaksimalkan sebagai daerah yang dikenal lumbung beras terbesar se-Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Tujuannya agar beras yang dihasilkan petani kita tetap stabil, baik dari segi produksi maupun harganya,” jelasnya, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, kata bupati Konawe dua periode itu, yang menjadi persoalan tengah dihadapi para petani di Konawe, yaitu ketika jumlah produksi meningkat kecenderungannya harga gabah akan turun.

Olehnya itu, Kery berencana akan meminta langsung kepada Presiden RI Joko Widodo agar diberikan kuota untuk dapat mengekspor langsung beras hingga ke luar negeri.

“Solusinya dengan menyurat ke presiden kita, agar dibukakan kuota langsung untuk Sulawesi Tenggara khususnya, Kabupaten Konawe agar mengekspor langsung hasil pertanian kita,” ucapnya.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu pun berharap dengan rencana tersebut dapat mensejahterakan para petani khusunya di Konawe, mengingat dengan adanya inflasi tentunya sangat berpengruh di sektor pertanian.

“Otomatis harga pupuk dan BBM pasti akan naik, sementara petani kita yang dibutuhkanbtetap produksi beras, makanya solusinya membuka kuota ekspor beras agar petani kita terjamin kesejahteraannya,” tambahnya. (Adv)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan