Konsumsi Rumah Tangga Penunjang Utama Pertumbuhan Ekonomi di Sultra

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).
Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), Mohammad Edy Mahmud, menyampaikan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 terhadap triwulan III-2018 (y-on-y) tertinggi berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 2,88 persen, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,59, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 0,78 persen.

Data yang dirilis BPS Sultra pada 5 November 2019 menunjukan struktur PDRB Sultra menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2019 tidak menunjukkan perubahan berarti.

“Aktivitas permintaan akhir terhadap barang dan jasa masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yang mencakup hampir sepatuh dari produk domestik regional bruto (PDRB) Sultra sebesar 49,12 persen dan diikuti Komponen PMTB sebesar 40,48 persen,” ujar Edy Mahmud, saat rilis data pertumbuhan ekonomi Sultra Triwulan III-2019, selasa (5/11/2019).

Sementara pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan III-2019 terhadap triwulan II-2019 (q-to-q) mengalami
pertumbuhan sebesar 3,67 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,08 persen dan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 6,05 persen. Sementara komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB tercatat tumbuh positif, yaitu sebesar 11,05 persen.

Edy menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan I sampai dengan III-2019 mencapai 6,28 persen (c-to-c) melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 6,49 persen.

“Pertumbuhan tertinggi selama triwulan I sampai dengan III-2019 dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 43,01 persen, diikuti komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,72 persen. Sedangkan komponen impor barang dan asa sebagai faktor pengurang dalam PDRB tercatat tumbuh positif, yaitu sebesar 30,80 persen,” ungkapnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan