Masa Tanggap Darurat Bencana Konawe Diperpanjang

  • Bagikan
Rapat evaluasi tim gabungan tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Konawe, Selasa (25/6/2019) malam. (Foto: Istimewa)
Rapat evaluasi tim gabungan tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Konawe, Selasa (25/6/2019) malam. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Tim gabungan tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Konawe, menetapkan status tanggap darurat sampai 2 Juli 2019. Keputusan ini diambil setelah rapat bersama yang dipimpin Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, Selasa (25/6/2019) malam.

Perpanjangan status tanggap darurat berdasarkan pertimbangan masih banyaknya jumlah pengungsi belum kembali ke rumah masing-masing. Termasuk terdapat sejumlah wilayah masih tergenang air sehingga diperlukan penyaluran logistik ke wilayah-wilayah tersebut.

Gusli menerangkan, hasil pengamatan dan penggajian status dan kondisi di lapangan, persoalan penanganan bencana di Konawe diperpanjang satu minggu ke depan.

“Masih ada 3.117 pengungsi tersebar di beberapa titik pos pengungsian. Kita juga masih pendistribusian logistik ke daerah terisolir, seperti Kecamatan Routa dan Latoma, di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Wonggeduku dan Pondidaha air masih tergenang setinggi 50 sampai 90 sentimeter,” ungkapnya, Selasa (25/6/2019).

Rapat bersama tersebut juga diketahui sekitar 80 orang mengalami gatal-gatal di Kecamatan Kapoiala, berdasarkan laporan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, Sahrul.

Penanganan bagi warga yang terserang gatal-gatal, wabup menyarankan dinas terkait mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium.

Rapat masa tanggap darurat bencana Konawe ini, diikuti Sekda Konawe Ferdinand, IPTU Harist mewakili kapolres Konawe, Danramil Unaaha Kapten Inf Kislan, Danramil Wawotobi Kapten Inf Salmar Gona, tim pendamping dari BNPB, Kadis PU Muh Syahrullah Saranani, staf BPBD Konawe, sStaf Ahli Muhammad Akib Ras mewakili Kominfo Candra, mewakili Dinas Kesehatan Sahrul, Kabag Humas Herianto Wahab.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan