Pemerintah Indonesia Siapkan Opsi Penjemputan 74 WNI di Jepang

  • Bagikan
Kapal pesiar Diamond Princess. ( nasional.sindonews.com)

SULTRAKINI.COM: Penjemputan 74 orang WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess di Perairan Yokohama, Jepang disiapkan pemerintah dengan dua opsi, yakni jalur laut dan jalur udara.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, mengatakan pada Kamis (20 Februari 2020), penjemputan puluhan WNI tersebut dilakukan dengan menggunakan KRI dr Soeharto 990 atau dengan menggunakan pesawat udara sama seperti penjemputan WNI dari Wuhan, China.

Jika KRI dr Soeharso menjadi opsi yang dipilih dalam proses evakuasi, sesuai rencana kapal tersebut akan melalui rute Surabaya-Yokohama-Surabaya atau Surabaya-Yokohama-Natuna untuk penjemputan.

Rute pertama yang akan dilalui KRI dr Soeharto, yaitu berlayar dari Dermaga Komando Armada II Surabaya melewati Perairan Laut China Selatan, Samudera Pasifik ke Yokohama ke Surabaya melalui rute yang sama dengan titik henti di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pilihan kedua untuk rute keberangkatan adalah dengan berangkat dari Surabaya melewati perairan Laut China Selatan, Samudera Pasifik menuju perairan Yokohama lalu kembali melalui perairan Laut China Selatan menuju Ranai, Natuna, Kepulauan Riau dengan titik henti di Kota Davao Filipina saat keberangkatan.

Perwira Staf Operasi Satuan Tugas Evakuasi Kolonel Laut (P) Tony Herdianto mengatakan jika KRI dr Soeharso ditargetkan akan tiba di tanah air setelah 14 hari masa inkubasi virus Corona, sehingga puluhan WNI tersebut dapat dipastikan benar-benar aman.

“Diharapkan sampai tanah air sudah melewati 14 hari masa inkubasi. Hal yang sama dilakukan sebelum masuk Surabaya. Selama perjalanan tim medis melakukan tindakan karantina dan evaluasi, dan diharapkan pula setelah 14 hari seluruh pasien sudah lewat masa inkubasi,” kata Tony.

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto kemudian mengatakan bahwa KRI dr Soeharso ini mampu mendukung dalam operasi evakuasi terhadap puluhan WNI di Jepang.

“Ini kapal rumah sakit yang punya kemampuan melakukan perawatan dan sebagainya karena ini kapal yang dirancang untuk mengatasi penyakit apapun,” ucapnya saat meninjau kapal KRI Soeharso di Dermaga Komando Armada II Surabaya, Kamis (20 Februari 2020) dilansir dari Liputan6.com.

Sebelumnya, terdapat 78 orang WNI dikarantina di atas kapal pesiar Diamond Princess. Namun, empat orang di antaranya terinveksi virus Corona dan dirawat di dua rumah sakit berbeda di Jepang.

Sumber: Liputan6.com, Antaranews.com&Republika.com
Laporan: Nurul Sadrina Sari
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan