Sedihnya, Abah Sendirian Saat Meninggal Dalam Kamar Kos

  • Bagikan
Jasad abah Ahmad Nur Jaya di sebuah kabar kos di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (24 Februari 2022). Nampak pihak Forensik RS Bhayangkara Kendari sedang melakukan pemeriksaan.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tubuh rapuhnya tinggal tulang berbalut kulit yang termakan usia meringkuk tanpa baju yang menutupinya. Abah terbaring beralaskan karpet kain saat ditemukan meninggal dunia seorang diri dalam kamar kos di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (24 Februari 2022).

Tubuh abah panggilan akrab Ahmad Nur Jaya terbaring menyamping seolah sedang tertidur lelap saat Rajib (32), anak Heri (54) yang biasa merawatnya hendak membawakan makanan.

Meski dibatasi garis polisi di depan pintu kamar kos berukuran 4×5 berwarna hijau itu, tulang lengan belakang abah begitu jelas menonjol di permukaan kulit keributnya. Tubuh itu terbaring membelakangi pintu. Sayangnya, polisi tidak mengizinkan untuk melihat lebih dekat isi petakan rumah pemberian Suriati ini.

Petakan kamar kos tempat abah Ahmad Nur Jaya tinggal di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (24 Februari 2022).

Yang pastinya, setengah tubuh bagian bawah hingga lutut abah tertutupi sarung ungu bermotif kotak-kotak. Ada juga sarung cokelat mudah bermotif sama tepat di belakangnya.

Dari cerita Suriati, masih berkeluarga dengan Heri, bahwa pria 80 tahun itu sebelumnya ditemukan hanya bisa tidur di jalanan ketika tidak menarik becak. Meski abah memiliki dua orang anak, namun tidak ada yang merawatnya.

Seiring waktu, abah tidak bisa lagi berjalan, apalagi menarik becak. Tubuh tuanya hanya bisa duduk atau berbaring. Untuk itulah sehari-hari dia dirawat oleh keluarga Heri dan Suriati untuk memberikannya makan, atau sekadar kopi penghangat di pagi hari. Namun tidak lagi di Kamis (24/2) pagi.

“Korban ditemukan sudah tak bernyawa, padahal semalam korban sempat dijenguk anak saya (Rajib) dengan kondisi sehat, sekaligus membawakan makanan malam,” ucap Heri, Kamis (24 Februari 2022).

Terbesit kabar salah satu anak abah tinggal di Kendari. Namun enggan menemui ayahnya itu meski telah ditelepon warga.

“Sudah sering ditelepon anaknya, cuma dia bilang tidak mau tinggal susah sama orangtuanya, Baru dia blokir nomor yang sudah hubungi,” jelas Suriati.

Kini hanya ada warga yang mengiringi jasad abah sampai ke liang lahat di TPU Kessilampe.

Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap jasad abah dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Tim Dokes Forensik Rumah Sakit Bhyangkara tidak menemukan tanda kekerasan dan hasil swab antigen menunjukan negatif (Covid-19),” ungkap Kanit Sabhara Polsek Kemaraya IPTU Johni Siahaan ditemui di lokasi kejadian. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan