SULTRAKINI.COM: KENDARI – Setidaknya 80 persen mahasiswa dan dosen di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara ditargetkan bisa tervaksinasi Covid-19.
UHO menargetkan itu demi terlaksananya kuliah tatap muka yang direncanakan pada Februari 2022.
Menurut Rektor UHO, Muhammad Zamrun Firihu, target vaksinasi yang dibuat UHO sebetulnya bagian dari syarat agar kuliah tatap muka bisa digelar, yakni 70-80 persen mahasiswa tervaksinasi. Namun realisasinya baru mencapai antara 10-15 persen dari total 4.000 orang mahasiswa.
“Masih jauhlah dari target, kita menganjurkan mereka (mahasiswa) vaksinasi mandiri, artinya mencari sendiri tempatnya. Di samping itu kita melakukan juga dalam kampus,” ucap Rektor UHO, Muhammad Zamrun Firihu, Senin (30/8/2021).
Walaupun Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan RI tidak menjadikan vaksin sebagai syarat dilakukannya kuliah tatap muka, lanjut Zamrun, pihak kampus tetap akan menjadikan vaksinasi patokan bisa digelarnya kuliah tatap muka. Mahasiswa juga diharapkan bisa mensukseskan program tersebut.
“Ke depannya akan seperti itu (diberlakukan ketentuan vaksin). Kita antisipasi saja dari sekarang karena begini sebenarnya mungkin mahasiswa itu kuat kekebalan tubuhnya, tapi kan dosennya yang berumur 40, 50 (tahun) malahan ada yang 60,” tambahnya.
Untuk mencapai target vaksinasi itu, UHO rencananya menggelar dua kali vaksinasi dalam seminggu. Pihaknya juga akan menggandeng Korem 143/HO untuk vaksinasi Covid-19. Seperti realisasinya pada Senin (30/8) tadi. Kegiatan ini diagendakan berlangsung tiga hari ke depan. Sebanyak 750 dosis vaksin Sinovac diberikan pada mahasiswa, dosen, dan staf UHO di Gedung Sport Center.
“Kalau misalkan kita adakan seminggu dua kali dengan seribu mahasiswa yang ikut, tinggal menghitung saja targetnya. Artinya semester depan bisa kita kuliah luring, Februari tahun depan lah,” tambahnya.
Sementara itu, Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan mengaku akan mendukung program vaksinasi di UHO dengan menyiapkan vaksinator dan dosis vaksin Covid-19.
“Karena Korem juga mempunyai beban tiap sore harus melaporkan jumlah yang divaksin dan berapa vaksin yang dipakai secara berjenjang kepada Pangdam, kemudian Kepala Staf TNI Angkatan Darat, dan terakhir Panglima TNI,” sambungnya, Senin (30/8/2021). (B)
Laporan: Al Iksan
Editor: Sarini Ido
