54 Persen Orang Indonesia Pengguna Internet di 2017

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Google)

SULTRAKINI.COM: Saat ini, internet menjadi sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua aktivitas manusia sudah sangat bergantung pada koneksi internet mulai dari bekerja hingga interaksi sosial. Meski begitu, pengguna internet belum sepenuhnya merata dan bisa dirasakan semua orang. Seperti halnya di Indonesia.

Menurut survei yang dilakukan Asosasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2017 jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143,26 juta orang.

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. Kalau dibuat persentase, maka 54,66 persen orang Indonesia saat ini sudah menggunakan internet, dari total populasi penduduk 262 juta jiwa.

“Ini peningkatannya lumayan kurang lebih 10 persen. Peningkatan paling besar itu memang sejauh ini terjadi di 2016,” ungkap Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi, saat mengumumkan hasil survei APJII tahun 2017 di daerah Sudirman, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Seperti yang telah diperkirakan, perangkat yang paling sering dipakai untuk mengakses internet adalah smartphone atau tablet pribadi, yang persentasenya mencapai 44,16 persen, baru kemudian disusul perangkat komputer atau laptop pribadi dengan 4,49 persen.

Dalam survei itu, terungkap pula jika pengguna internet di Indonesia banyaknya menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya sebanyak 1-3 jam selama satu hari dengan 43,89 persen. Sementara selanjutnya adalah 4-7 persen dengan 29,63 persen dan lebih dari 7 jam sebanyak 26,48 persen.

Lalu, apa layanan yang paling sering dipakai masyarakat Indonesia dengan jaringan internet? Ya, kamu tak salah. Layanan aplikasi pesan instan alias chatting masih menjadi favorit dengan 89,35 persen, dan menyusul setelahnya media sosial dengan 87,13 persen, dan membuka mesin pencari sebanyak 74,84 persen.

Henri menambahkan bahwa wilayah Kalimantan memiliki tingkat penetrasi yang sangat tinggi dibanding wilayah lainnya. Penetrasi penggunaan internet di Kalimantan mencapai 72,19 persen dibandingkan dengan Maluku-Papua sebesar 41,98 persen yang menjadi wilayah terkecil dalam menggunakan internet.

“Penetrasi pada wilayah urban, sudah sangat bagus. Namun yang perlu menjadi perhatian ialah pada karakter wilayah rural. Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur yang mendukung untuk penggunaan internet pada masyarakat di wilayah rural,” katanya.

Survei ini dilakukan di enam wilayah besar, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua dengan jumlah 2500 responden. Teknik sampling yang dilakukan adalah Multi-Stage Cluster Sampling, dengan metode pengumpulan datanya adalah wawancara dengan bantuan kuesioner.

Peningkatan penetrasi pengguna Internet di Indonesia diprediksi APJII akan terus meningkat seiring dengan perbaikan infrastruktur dan mereka akan mencoba metode survei yang lebih luas lagi ke depannya. 

“Prediksi kita di tahun 2018 nanti ada peningkatan yang sangat besar sekitar 65-70 persen. Ini menunggu dari proyek Palapa Ring 2020 yang akan menjangkau daerah terpencil. Selain itu juga berhubungan dengan pertambahan penduduk indonesia,” kata Henri.

Sumber: Kumparan.com

  • Bagikan