Air Zamzam Tambahan untuk Jemaah Haji 2023 Masih di Arab

  • Bagikan
Tumpukan air zamzam yang dibagikan pada jemaah haji 2023 di Asrama Haji Kendari bebarapa waktu lalu. Foto: Dok Group WA Jemaah Haji Sultra 2023.
Tumpukan air zamzam yang dibagikan pada jemaah haji 2023 di Asrama Haji Kendari bebarapa waktu lalu. Foto: Dok Group WA Jemaah Haji Sultra 2023.

SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerangkan bahwa tambahan lima liter air zamzam yang dijanjikan kepada jemaah haji reguler saat ini sementara proses penyelesaian adminsitrasi di Arab Saudi.

“Air zamzam tersebut sudah siap dan ada di Arab Saudi, hanya masih menunggu penyelesaian administrasi untuk proses pengirimannya,” jelas Yaqut ketika menutup operasional penyelenggaraan haji, Sabtu (5 Agustus 2023).

Untuk itu Gusmes, sapaan akrab menteri, minta jemaah untuk bersabar. Air zamzam-nya sudah siap tinggal dikirim ke Indonesia.

“Nantinya jemaah dapat mengambil air zamzam itu di Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota,” katanya.

Menag menyampaikan, selain tambahan air zamzam, khusus tahun ini Kemenag juga menyediakan program safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Total ada 129 jemaah yang mengikuti safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Selain itu, ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Terkait sejumlah masalah Armuzna, menurut menteri akan mengevaluasi secara komprehensif terhadap penyelenggaraan ibadah haji.

“Kami masih memiliki beberapa catatan. Salah satunya menindaklanjuti temuan Nazaha (lembaga antikorupsi Arab Saudi) terkait dengan masalah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” tuturnya.

Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang semestinya disediakan pihak ke tiga (Mashariq).

“Ini sejalan dengan penegasan PPIH sejak awal bahwa persoalan layanan Armuzna sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq. Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaran ibadah haji 1444 H,” ujar Menag.

Evaluasi lain yang akan menjadi perhatian, menurut Menag, adalah terkait dengan istithoah kesehatan.

“Kami akan bicarakan dengan DPR, bila sebelumnya jemaah melunasi dulu biaya haji baru tes kesehatan, nah ke depan apa memungkinkan untuk dibalik,” ujar Menag.

“Jadi, apakah mungkin pemeriksaan kesehatan dulu, baru pelunasan. Ini kita akan bicarakan nanti,” imbuhnya.

Senada dengan Gus Men, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily yang hadir dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan pentingnya evaluasi secara komprehensif.

“Kami akan menyampaikan hasil evaluasi secara resmi secepatnya. DPR juga telah melakukan pengawasan, dan laporannya sudah kami susun secara komprehensif, untuk nanti bisa kita bahas untuk perbaikan layanan haji ke depan,” ujar Ace.

Sementara itu, haji tahun 2023 merupakan jumlah terbesar dalam sejarah dengan jumlah 1.845.045 terdiri 969.694 orang dan wanita 875.351 orang. Dari jumlah itu, Indonesia tercatat sebagai peserta terbanyak, bahkan mengalahkan jumlah Jemaah Arab Saudi itu sendiri.

Jumlah Jemaah haji Indonesia sebanyak 229.00 orang, Arab Saudi 184.200 orang, Pakistan 179.200 orang, India 175.00, Banglades 127.000, Nigeria 95.000 orang, dan Iran sebanyak 87.550 orang.

Jumlah jemaah haji 2023 yang wafat hingga 14 Juli 2023 sebanyak 614 orang, dibandingkan tahun 2022 hanya sebanyak 89 karena memang Jemaah dibatasi pada umur 65 tahun.

Laporan: Shen Keanu (diolah dari berbagai sumber, termasuk hajiumrahnews)

  • Bagikan