Bekraf RI akan Melatih Pelaku Ekonomi Kreatif di Wakatobi

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, Arhawi bersama Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif, Endah Wahyu Sulistiani menandatangani nota kesepahaman pengembangan ekonomi kreatif, Senin (5/3/2018). (Foto: amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, menandatangani nota kesepahaman pengembangan ekonomi kreatif guna menunjang potensi pariwisata di wilayah setempat, Senin (5/3/2018).

Kegiatan di pesanggrahan Budaya Wakatobi ini, dibuka oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif, Endah Wahyu Sulistiani. Turut hadir pula Bupati Wakatobi Arhawi, Sekda Wakatobi Muh. Ilyas Abibu, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemda Wakatobi.

Dalam sambutannya, Arhawi mengatakan Wakatobi merupakan salah satu dari 10 destinasi pariwisata terpopuler di Indonesia. Keindahan lautnya menduduki peringkat ketiga dan bawah lautnya peringkat kedua di Indonesia.

“Walaupun Wakatobi baru berumur 14 tahun, namun dari segi nama, Wakatobi sudah dikenal di Indonesia bahkan Internasional,” katanya.

Dia menambahkan, pariwisata Wakatobi yang menjanjikan itu perlu didukung peningkatan ekonomi kreatif. Sehingga diharapkannya para pelaku ekonomi kreatif, memanfaatkan bantuan pendampingan dari Badan Ekonomi Kreatif RI untuk mengembangkan potensi pariwisata Wakatobi.

“Kami berterima kasih kepada Badan Ekonomi Kreatif RI, karena telah mendorong dan melatih para pelaku ekonomi kreatif di Wakatobi untuk mengembangkan pariwisata Wakatobi,” ucapnya.

Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah, Badan Ekonomi Kreatif, Endah Wahyu Sulistiani menjelaskan program tersebut sudah berjalan sejak 2016. Namun untuk di 2018, hanya lima daerah yang mendaptkan program tersebut, salah satunya Wakatobi.

Diambilnya ekonomi kreatif, sebab program ini diharapkan mampu menunjang perekonomian Indonesia kedepannya.

“Jadi kita harus berusaha mengembangkan potensi di daerah, terutama yang berkaitan dengan budaya kita,” jelasnya.

Kerja sama tersebut juga ditindaklanjuti dengan mendatangkan para pakar di berbagai bidang, misalnya Kriya, fesyen, desain, dan film/sutradara selama empat bulan untuk melatih pelaku ekonomi kreatif di Wakatobi.

“Jika memungkinkan kita akan arahkan para pembuata film nasional dan internasional untuk membuat film di Wakatobi,” tambahnya.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan