Pemda Busel Berkomitmen Dukung Pelestarian Budaya Setiap Baruga

  • Bagikan
Bupati Busel menyerahkan bantuan pelestarian adat di Batuatas (Foto: Dokumentasi Diskominfo Busel)
Bupati Busel menyerahkan bantuan pelestarian adat di Batuatas (Foto: Dokumentasi Diskominfo Busel)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Selatan berkomitmen untuk melestarikan dan memajukan tradisi budaya lokal dengan mendukung penyelenggaraan pesta adat berupa bantuan anggaran sebesar Rp33.500.000 kepada 17 lembaga adat (Baruga) yang tersebar di Kabupaten Busel.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Bupati Buton Selatan, La Ode Arusani didampingi Anggota DPRD Dapil Batuatas Dodi Hasri, S.P dan La Ode Taufik Mansur saat menghadiri Sampea Baruga Buki, di Kecamatan Batuatas pada Sabtu, 2 Januari 2021.

“Pada kesempatan ini saya berkomitmen untuk membantu 17 lembaga adat (Baruga) untuk penyelegaraan pesta adat tahunan masing-masing Rp33.500.000,- tiap Baruga,” ungap Arusani.

Sebelumnya kata Arusani, rencana awal Rp 60.000.000,- untuk anggaran bantuan pesta adat ini. Namun akibat wabah Covid-19 sebagian anggaran dialihkan pada penangan Covid-19 sehingga anggaran dikurangi.

“Di Kecamatan Batuatas sendiri ada 2 Baruga yaitu Baruga Buki dan Baruga Liwu yang akan kami serahkan secara langsung di tempat ini,” katanya.

Baruga Buki menaungi 4 desa yaitu Wacuala, Taduasa, Wambongi dan Batuatas Barat. Kegiatan adat sampea ini telah berlangsung selama 13 hari yaitu dari tangga 20 Desember 2020 sampai hari ini tanggal 2 Januari 2021

Dikatakannya, pemerintah sudah berupaya mempertahakan mawrah lembaga adat sehingga kewibawaanya agar tetap sakral.

Tidak hanya itu, katanya pemerintah daerah dalam hal ini Bupati bersama DPRD akan terus berupaya akan mewujudkan usulan-usulan masyarakat, khususnya pada Tahun 2021 seperti rehabilitasi pelabuhan, peningkatan jalan, melanjutkan program listrik hingga meyala keseluruhan pada Tahun 2021 ini.

Untuk itu, Arusani berharap kepada Parabela (tokoh adat) dan perangkatnya jangan terpengaruh oleh calon-calon atau berpolitik, misalnya dengan menerima atau menyatakan komitmen dukungan kepada calon-calon bupati secara kelembagaan adat.

Arusani jugamenghimbau agar para tokoh adat dapat fokus kepada pembangunan daerah dan tidak terlibat dalam momentum politik.

“Agar lembaga adat kita tetap menjadi milik semua pihak dan sakral,” harapnya. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin


  • Bagikan