Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendari Baksos, Mahasiswa Temukan Fakta di Soropia

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Upaya mewujudkan poin ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan Kendari menggelar bakti sosial (Baksos) bersih-bersih pantai di Pantai Nipa-nipa, Kabupaten Konawe, Sabtu (16/2/2019).

Baksos pengabdian kepada masyarakat mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan dari sampah, terutama plastik. Kegiatan itu juga bagian dari kelanjutan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di dua desa di Kecamatan Soropia, yakni Desa Sawapudo dan Desa Toronipa, serta bagian dari program penelitian dosen dan mahasiswa di kampus tersebut.

Baksos bersih-bersih Pantai Nipa-nipa dari Sekolah Tinggi Ilmu Karya Kesehatan Kendari, Sabtu (16/2/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Baksos bersih-bersih Pantai Nipa-nipa dari Sekolah Tinggi Ilmu Karya Kesehatan Kendari, Sabtu (16/2/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Ketua Badan Pembinaan Yayasan Karya Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendari, Tuti Darmawati, mengatakan penting untuk dilakukan bersih-bersih pantai karena kawasan pantai bagian dari objek wisata di Sultra, khususnya Kecamatan Soropia. Menjaga kebersihan menjadi salah satu tanggung jawab guna menciptakan lingkungan kesehatan setempat. Apalagi melihat tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di pantai masih rendah.

“Kita bagian dari institusi dalam bidang kesehatan dengan bidang ilmu kesehatan, tetapi kesehatan itu mencakup lingkungan, sehingga kami harus ikut terlibat dalam hal ini,” ujar Tuti sembari mengumpulkan kantong-kantong plastik yang berserakkan di pinggir Pantai Nipa-nipa.

Beberapa hari sebelumnya, mahasiswa dari kampus keperawatan itu melakukan pemeriksaan kesehatan di dua desa tersebut. Rupanya, tingkat pengetahuan masyarakat seputar masalah kesehatan masih rendah, utamanya penerapan pola hidup sehat.

“Disamping di dua tempat itu tempat KKN mahasiswa kami, data dari hasil penelitian mahasiswa di wilayah itu masih kurang mengenai masalah kesehatan,” lanjut Tuti.

Baksos tersebut berlangsung lancar yang diikuti sekitar 100 mahasiswa serta tenaga dosen dan sejumlah staf.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan