Seni Anyaman Bambu Dipamerkan di Festival Pulau Tomia

  • Bagikan
Pameran kreatifemba dalam festival pulau Tomia. (Foto: istimewa)
Pameran kreatifemba dalam festival pulau Tomia. (Foto: istimewa)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sebagai salah satu desa yang dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanan festival pulau Tomia, Desa Kahiyanga memamerkan potensinya seperti wisata hutan bambu dan kerajinan tangan yang terbuat dari bambu.

Pelaksanaan festival bertajuk Kreatifemba (kreatif dari bambu) dilaksankan sejak 6-8 Oktober 2018. Berbagai kerajinan tangan masyarakat Kahiyanga di pamermakn, seperti gantungan kunci, kursi, meja, polo (alat tangkap ikan), lampu hias, tikar, sarung bantal, dan berbagai kerajinan dari bambu lainnya.

Selain pameren karya, dalam kreatifemba juga ada pasar tradisional yang bekerja sama dengan kelompok Dasawisma Desa Kahiyanga berupa kuliner jajanan khas, dan permainan rakyat tradisional Wakatobi, serta berbagai kegiatan lainnya seperti bioskop bambu, permainan tradisional anak, seni mural, musikalisasi puisi dan akustik, workshop, serta kegiatan menarik lainnya.

Bambu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hiruk pikuk masyarakat desa tersebut. Jejak sejarah keahlian anyam bambu Desa Kahiyanga masih tetap terjaga hingga saat ini. Keahliah anyaman bambu adalah keahlian yang diwarisi secara turun temurun.

Kepala Desa Kahiyanga, Ferdiang, mengatakan pada awalnya, anyaman bambu yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pulau untuk membuat alat tangkap ikan, keranjang, dan lain sebagainya.

Seiring berjalan waktu, produk atau barang hasil anyaman tersebut berkembang menjadi barang-barang yang memiliki nilai estetis dan seni seperti furnitur atau barang seni lainnya.

Keahlian anyam bambu dan keberadaan material bambu yang melimpah di Desa tersebut merupakan aspek potensial dalam pengembangan kegiatan ekonomi kreatif yang tentunya mendukung posisi Kabupaten Wakatobi sebagai daerah tujuan wisata nasional.

Potensi anyam bambu Desa Kahiyanga, lanjutnya, pemerintah desa ditindaklanjuti melalui kebijakan pengembangan ekonomi kreatif dan kegiatan pariwisata.

“Momen ini juga sekaligus sebagai penanda kesiapan masyarakat Desa Kahiyanga untuk mendukung agenda Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis ekonomi kreatif.” kata Ferdiang

Harapnya, kegiatan kreatifemba selain sebagai kegiatan ekonomi kreatif dan pariwisata yang baru, kegiatan ini juga menjadi media belajar bagi kelompok pemuda untuk lebih kreatif.

Pameran karya kreatifemba ini juga menggelar sharing session pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan desa wisata bagi pemerintah desa se-Kabupaten Wakatobi yang dihadiri oleh Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata, serta Bappenas.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan