Chairillah mengungkapkan, serapan TKL di VDNI jika telah beroperasi penuh bisa mencapai 6 ribu sampai 8 ribu karyawan. Untuk saat ini, jumlah TKL yang diserap telah mencapai 3 ribu orang.
Ia menjelaskan, kebutuhan akan TKL tersebut yakni untuk mengoperasikan seluruh komponen kebutuhan industri di VDNI. Misalnya, untuk mengoperasikan tungku semelter. Setiap tungku akan dioperasikan 50 orang. Total tungku yang akan beroperasi nantinya ada 15 tungku. Dalam sehari, akan ada tiga kali sift (pergantian pekerja) yang mengoperasikan masing-masing tungku.
“Saat ini, TKL kita masih on the job training dengan TKA Cina. Sambil berjalan sambil belajar. Sehingga kalau TKA-nya sudah balik, pekerjaan yang ada sepenuhnya akan memakai jasa TKL,” jelasnya.
Lalu, berapa jumlah TKA yang kini bekerja di VDNI? Terkait hal tersebut, Chairillah mengungkapkan, saat ini jumlahnya mencapai 632 TKA. Rata-rata mereka berasal dari Cina.
“Para KTA dipekerjakan untuk pembangunan kontruksi. Jadi sifatnya hanya sementara saja. Kalau pekerjaannya selesai, mereka langsung balik,” tandansya.
Laporan: Mas Jaya
