Bombana Hasilkan 70 Persen Produksi Sapi Potong di Sultra

  • Bagikan
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Mugianto saat membawakan materi dalam Seminar Nasional Bakti Amal Mahasiswa Peternakan Indonesia, Rabu (2/11/2016).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kabupaten Bombana masih menjadi sentra usaha sapi potong dengan catatan produksi tertinggi di Sulawesi Tenggara sebanyak 70 persen dari seluruh angka produksi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Mugianto mengatakan, populasi sapi di Sultra mencapai 2.999 ekor perkapita. Sedangkan sentra produksi sapi potongnya berada di lima daerah, yakni Kabupaten Konawe Selatan,  Bombana, Konawe, Kolaka dan Kolaka Timur.

Nantinya, kata Mugianto, prioritas sentra peternakan rakyat untuk usaha produksi jenis sapi potong akan dipusatkan di Kabupaten Bombana. “Dari populasi sapi 2.999 ekor 70 persenya sapi potong. Kawasan sentranya di Bombana,” kata Mugianto dalam Seminar Nasional Bakti Amal Mahasiswa Peternakan Indonesia, Rabu (2/11/2016).

Dijelaskannya, dengan tingginya hasil produksi tersebut tak jarang hasil produksi ternak ini juga dipasok ke daerah lain, seperti Sulawesi Selatan dan Balikpapan.

Dijelakannya juga, demi pengembangan hasil ternak lokal pihaknya mengupayakan budidaya ternak melalui sentra peternakan rakyat, gerak birahi inseminasi buatan, intensifikasi perkawinan dan lainnya. “Selain itu ada juga budidaya ternak lokal,” ujar Mugianto dihadapan ratusan mahasiswa peternakan UHO dan Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia yang menjadi peserta seminar.

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Mugianto, pihaknya masih terkendala pada belum adanya pembuatan pakan konsentrat. Selain itu secara umum kendala pengembangan ternak sultra, yakni status lahan berpotensi pengembangan ternak belum jelas, minimnya investor dan penjiwa bisnis ternak, hambatan akses permodalan, terbatasnya input produksi bibit dan pakan dibidang usaha perunggasan dan mainset masyarakat yang menganggap usaha ternak sebagai pekerjaan sampingan. “Kita masih terkendala juga di pengembangan ternak Sultra,” jelas Mugianto.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Hewan Irpansyah Batubara mengungkapkan, secara nasional sentra pasar peternakan masih berada di kawasan pulau Jawa. Sedang produsen berada di kawasan timur Indonesia. “Sentra Pasar bagian Jawa,” ujar Irpansyah Batubara.

  • Bagikan