Bulan Inklusi Keuangan OJK Sultra Ikut Mendorong PEN di Daerah 

  • Bagikan
Gubernur Sultra, Ali Mazi (tengah) mengunjungi Stand Bank Sultra pada kegiatan BIK 2021. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Selain meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui program optimalisasi Business Matching dan Duta Literasi dan Inklusi Keuangan (Dilan Award), tahun ini Bulan Inklusi Keuangan (BIK) didesain mampu mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ditengah Pandemi Covid-19.

BIK 2021 yang dilakukan oleh OJK Sultra ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan, serta mendorong akselerasi penambahan jumlah pengguna produk dan atau layanan jasa keuangan.

Dirut Bank Sultra, Abdul Latif mengharpakan melalui BIK dapat lebih memperkokoh komitmen seluruh pihak dalam mendorong peningkatan inklusi  keuangan di Sulawesi Tenggara secara khusus dan di Indonesia secara umum.

“Olehnya itu, inklusi dan literasi bisa tercapai dengan cara meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, serta memperluas akses keuangan di seluruh sektor keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, pergadaian, dana pensiun, fintech, dan e-commerce,” ungkap Abdul Latif, selaku Ketua Panitia penyelenggara BIK 2021, Jumat (22/10/2021).

Adapun rangkaian kegiatan BIK akan dilaksanakan sejak hari ini sampai dengan Minggu 24 Oktober 2021 dengan menampilkan beragam kegiatan, diantaranya: penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward); fasilitas pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro antara lain melalui kegiatan business matching.

Selanjutnya kegiatan akuisisi pembukaan rekening, polis, dan lainnya; kegiatan edukasi keuangan; kegiatan pameran Industri Jasa Keuangan, kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara massif.

“Kemudian, berbagai kegiatan Lomba edukatif yang tidak hanya melibatkan industry jasa keuangan se-Sultra namun juga melibatkan masyarakat umum, pelajar SMA Se-Sultra serta anak-anak kita di tingkat SD dan TK,” terangnya.

Gubernur Sultra, Ali Mazi, menilai inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, dengan semakin terbukanya akses keuangan masyarakat, penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan akan meningkat.

“Inklusi keuangan diharapan mampu pulihkan ekonomi, jika masyarakat sudah teredukasi dengan baik tentang penggunaan indistri jasa keuangan maka pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ali Mazi.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan akses layanan jasa keuangan masyarakat di provinsi Sulawesi Tenggara telah dibentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sejak tahun 2016 yang di dalamnya terdiri dari pemerintaah daerah, OJK, Bank Indonesia, Industri Jasa Keuangan dan stakeholder terkait. 

Disampaikan Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, bahwa peningkatan akses Keuangan dilakukan melalui sejumlah kegiatan seperti sosialisasi inklusi Keuangan, KUR Klaster dan business matching untuk UMKM. 

Kemudian untuk meningkatkan inklusi di kalangan pelajar, OJK terus mendorong program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) yang menargetkan 70 persen pelajar Indonesia memiliki rekening tabungan perbankan di tahun ini. 

“OJK juga sedang menyiapkan konten-konten edukasi keuangan melalui learning manajemen system yang menampilkan modul-modul edukasi semua sektor jasa keuangan seperti perbankan, industri keuangan non bank, pasar modal dan fintech yang bisa diakses secara elektronik,” ungkap Arjaya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan