SULTRAKINI.COM: Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan dipenyampaian visi misi dan program kerjanya. “Masalah di Indonesia kurangnya dokter, kita masih kekurangan dokter 140 ribu,” ujar Prabowo Subianto pada debat Capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (4 Februari 2024).
“Kami akan segera mempecepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia, kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter,” kata Prabowo.
CEK FAKTA:
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, transformasi SDM kesehatan saat ini menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya Indonesia masih kekurangan sekitar 150.000 dokter umum akibat keberadaan fakultas kedokteran (FK) yang tidak merata.
“Dokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya pemenuhan dokter di provinsi susah,” kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, pada Januri 2023 lalu.
Adapun berdasarkan data Kemenkes, jumlah dokter aktif atau memiliki STR sekitar 140 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta, maka kebutuhan dokter minimal di Indonesia adalah 270 ribu atau 1/1000.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah memaparkan rincian tersebut.
Lalu, 28 provinsi kurang dokter spesialis penyakit dalam, 23 provinsi kurang spesialis obgyn, 33 provinsi kekurangan dokter spesialis radiologi, paru, dan BKTV, serta 29 provinsi kekurangan dokter spesialis saraf. “Dokter spesialis organ (kekurangan di) 23 (provinsi), spesialis bedah (kurang di) 28 provinsi, dan seterusnya. Sehingga, kalau kira rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis,” kata Oos dalam konferensi pers secara daring, Senin (26/6/2023).
“Saat ini ada 39 persen atau 266 RSUD di kabupaten/kota dari 415 RSUD yang belum lengkap spesialisnya. Mungkin di daerah timur ada saja kabupaten yang tidak ada satupun dokter spesialis,” beber Oos.
KESIMPULAN:
Pernyataan Prabowo bahwa Indonesia memang masih kekurangan dokter memang benar, tapi dari sisi angka kurang akurat. Sebab, dia mengklaim kurangnya 140.000 dokter di Indonesia. Nyatanya angkanya melebihi dari itu walau secara rasio belum mencapai target.
Selain isu kekurangan dokter, yang juga mendesak adalah pemerintah perlu memeratakan persebaran dokter untuk daerah-daerah yang tertinggal dan sangat tertinggal.
REFERENSI: