SULTRAKINI.COM: KENDARI – Partai Demokrat mengaku berhati-hati koalisi dengan PDI-Perjuangan di Pilkada Sultra 2018 khususnya pada pemilihan gubernur. Hal ini ditegaskan Ketua DPD Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Endang, Selasa (13/6/2017) sore.
Menurut Endang, sikap tersebut diambil partainya karena PDI-Perjuangan di beberapa tempat menjadikan calon yang diusung bersama partai lain sebagai kadernya.
“Di beberapa tempat calon yang diusung bersama, setelah menang ditarik menjadi kader PDIP, misalnya di Buton Utara (di Pilkada 2015),” jelasnya di Sekretariat DPD Partai Demokrat Sultra.
Untuk itu, jika partainya berkoalisi dengan PDI-Perjungan, ia ingin agar semuanya sudah dibicarakan di awal koalisi. “Makanya di pilkada selanjutnya harus sudah jelas kontraknya di awal. Demokrat tidak hanya ingin dicari saat pencalonan saja,” kata Endang.
Menanggapi pernyataan tersebut, Pengurus DPD PDI-Perjungan Sulawesi Tenggara, Agus Sanaa kepada SultraKini.Com mengatakan bergabungnya calon yang diusung bersama ke partainya merupakan sebuah pilihan politik.
“Itu hal biasa dan merupakan pilihan politik setiap orang. Abu Hasan memang sempat dibidik juga oleh Demokrat, tetapi ia memilih PDI-Perjungan,” jelas Agus melalui telepon selulernya, Selasa (13/6/2017) malam.
Ia juga mencontohkan kalau calon yang didukung bersama partai lain di Pemilihan Bupati Kolaka Timur tidak memilih PDI-Perjungan. “Di Kolaka Timur juga calon yang kita dukung dan menangkan tetapi lebih memilih partai lain. Jadi itu tergantung pilihan politik setiap orang,” tandasnya.
Demokrat dan PDI-Perjungan pada Pilkada Serentak 2017 lalu di Sultra mengusung calon yang sama di tiga daerah. Ketiga daerah tersebut yakni Pilwali Kendari dengan mengusung M. Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud. Lalu di Pilbup Muna Barat dengan mengusung LM Rajiun Tumada-Achmad Lamani. Sedangkan di Buton Selatan mengusung Agus Feisal Hidayat-La Ode Arusani. Agus sebagai pemenang pilkada Buton Selatan kabarnya menjadi Ketua DPC PDI-Perjuangan Buton Selatan.
Laporan: Didul Interisti