Isu SARA Pilkada Konawe Rawan di Medsos

  • Bagikan
Ketua Bawaslu RI, Abhan (foto: int / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Badan Pengawasan Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu-RI) menyebut sejumlah provinsi dan kabupaten/kota sebagai daerah yang rawan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Juni mendatang.

Hal itu bedasarkan tingginya angka pengguna media sosial yang menangkap isu-isu di Pilkada 2018, termasuk politik identitas atau isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

Dari sejumlah daerah yang masuk dalam daftar, Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Konawe juga tercatat sebagai daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi di Indoensia. Hal itu sebagaimana diberitakan detik.com dalam berita berjudul “12 Provinsi Jadi Lokasi Pengguna Medsos Rawan Isu SARA di Pilkada” pada tanggal 31 Januari 2018.

Pada pemberitaan tersebut, Ketua Bawaslu, Abhan menyebut, dari 17 Provinsi yang menggelar Pilkada serentak, ada 12 Provinsi yang masuk kategori rawan tertinggi. Provinsi itu meliputi Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Riau , Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, kabupaten dengan potensi rawan tertinggi ada dua, yakni Tabalong dan Konawe.

Sebelumnya, terkait tingkat kerawanan Pilkada Konawe yang masuk dalam rapor merah, Katim Pamatwil Mabes Polri, Irjen Pol Drs. Agung Sabar Santoso, SH., MH sudah menyinggung hal tersebut dalam lawatannya di Mapolres Konawe, 30 Januari 2018 lalu.

Mantan Kapolda Sultra mengatakan, meski masuk dalam zona rawan, ia memastikan jika masalah kemananan tetap akan stabil. Ia menyebut, masyarakat Konawe adalah masyarakat yang taat hukum. Hal itu berdasarkan pengalamannya selama menjadi Kapolda di Bumi Anoa.

“Di sini tingkat kerawanannya masih rendah. Kalau di luar, antara calon satu dan calon lainnya itu beda suku. Di Konawe tidak demikian, sehingga kerawanannya bisa dieliminir,” terangnya.

Meski demikian, jendral bintang dua tersebut tetap akan meremehkan potensi-potensi kerawanan yang ada. Pihaknya tetap akan memberikan perhatian khusus berdasarkan tingkat kerawanan.

Agung juga memerintahkan agar di Polres Konawe segera membentuk tim Cyber Crime, guna memantau penyalahgunaan media sosial dan ujaran kebencian.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan