Nurdin Halid Ancam Kader yang Tak Mendukung Ali Mazi

  • Bagikan
Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan partainya final mendukung Ali Mazi dalam orasinya di deklarasi Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN), Kamis (19/10/2017). Ia mengancam akan ada sanksi bagi kader yang tak mengikuti keputusan partai.

“Dukungan Golkar sudah bersifat final ke Ali Mazi. Untuk itu kepada seluruh kader Golkar Sultra, saya ingatkan jangan tergiring isu-isu sesat. Setelah deklarasi ini, kalau ada kader yang tidak mengikuti perintah partai, maka aturan partai jelas,” tegas Nurdin dihadapan simpatisan deklarasi AMAN di lapangan Eks. MTQ Kendari.

(Baca: Simpatisan ‘Menyemut’ di Deklarasi AMAN)

Dukungan Golkar diberikan atas dasar hasil survei yang dinilai lebih tinggi dibandingkan bakal calon lainnya. “Hasil survei yang tinggi dibanding kandidat lain merupakan pertimbangan Golkar mendukung Pak Ali Mazi,” jelas Nurdin.

Mewanti-wanti kader Golkar untuk mendukung Ali Mazi ditekankan, sebab awalnya sejumlah kader melakukan aksi penolakan mendukung dia maju di pemilihan gubernur Sultra 2018, dengan alasan Ali Mazi tidak mengikuti mekanisme partai.

“Mekanisme Golkar sudah dilalui Ali Mazi dan Ridwan juga ikut mengusulkan Pak Ali Mazi,” kata Nurdin.

(Baca: Kader Golkar Sultra ‘Kejar’ Nurdin Halid ke Penginapannya)

Tepatnya 18 Oktober 2017 lalu, sebanyak 17 ketua DPD II dan 10 pengurus DPD I Sultra menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar Setyo Novanto di gedung DPR RI.

Dalam pertemuannya, para pengurus menyampaikan sejumlah alasan penolakan tersebut. “Intinya semua DPD II tegas menyampaikan ke Pak Setnov menolak Ali Mazi,” Sekretaris DPD I Golkar Sultra, Muhammad Basri melalui sambungan telepon, Rabu (18/10/2017).

Menurut Basri kepada SultraKini.Com, Setnov menegaskan surat rekomendasi kepada Ali Mazi belum final. Sebab surat rekomendasi yang berisi tandatangan Setnov belum dikeluarkan.

“Sejak awal memang sudah ditegaskan itu (rekomendasi) belum final. Final kalau surat ditandatangani pak Setnov dan pak Idrus Marham yang disertai materai,” jelas Basri.

Meski belum melihat dan menerima langsung surat rekomendasi tersebut, Basri mengakui kalau rekomendasi yang dikeluarkan ke Ali Mazi tersebut benar adanya. 

“Hanya kan surat itu kita hanya lihat di medsos, kita tidak pernah pegang. Sementara dalam surat yang beredar itu ditujukan ke DPD I untuk memfasilitasi calon. Tapi semua mekanisme itu kan tidak ada,” tandasnya.

Sehubungan dengan itu, Ridwan Bae memang sebelumnya memasukkan nama Ali Mazi untuk dikirim ke DPP di luar tiga nama yang diusulkan DPD I dan DPD II Golkar. Hanya saja nama Ali Mazi diusulkan Ridwan di luar rapat pada 26 September 2017 lalu.

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan