Ratusan Guru di Konawe Dilatih Pembuatan E-Modul dan Video Pembelajaran Basis Online

  • Bagikan
Suasana ratusan guru di Konawe mengikuti workshop pembuatan E-Modul 4.0 video pembelajaran interaktif integratif berbasis online disalah satu hotel di Unaaha, Sabtu (25/1/2020) (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Suasana ratusan guru di Konawe mengikuti workshop pembuatan E-Modul 4.0 video pembelajaran interaktif integratif berbasis online disalah satu hotel di Unaaha, Sabtu (25/1/2020) (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Lembaga Jasa Pelatihan Training dan Penyuluhan (LJPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe menggelar Workshop Pembuatan E-Modul 4.0 Video Pembelajaran Interaktif Integratif Basis Online di salah satu hotel di Unaaha, Sabtu (25/1/2020). Kegiatan ini diikuti ratusan guru perwakilan setiap sekolah di Kabupaten Konawe.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe, Suryadi, menuturkan dengan adanya workshop tersebut diharapkan seluruh guru di Kabupaten Konawe bisa meningkatkan kompetensi dalam proses pembelajaran, utamanya di Era 4.0 dimana semua serba online.

“Dalam meningkatkan kualitas para guru, kami bermitra dengan LJPTP Sultra yang dimana mereka juga bermitra dengan lembaga-lembaga sosial dan pendidikan yang ada di Jakarta, Makassar, dan Sultra itu sendiri. Ini sudah ke lima kalinya kami bermitra dengan LJPTP dalam mengadakan kegiatan-kegiatan berbasis kekinian, seperti workshop, seminar, training, dan lain-lain. Lebih sering menyasar para guru, Alhamdulillah pesertanya selalu antusias hingga selalu tembus ratusan peserta,” ucap Suryadi.

Dia mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi penting karena melalui pelatihan atau workshop ini para guru akan diberikan pelatihan tentang pembuatan modul yang unik dan menarik karena dalam e-modul terdapat video dan desainnya sangat kekinian. Benar-benar menggambarkan era teknologi 4.0.

“Dengan begitu siswa-siswi tidak akan bosan dalam belajar,” katanya.

Ketua LJPTP Sultra, Laenggewi, menjelaskan bahwa lembaga yang di dirikannya sejak tahun 2017 tersebut memiliki ruang lingkup yang terfokus dibidang pendidikan, meliputi workshop, seminar, training, dan pemetaan minat anak lewat sidik jari.

“Sejauh ini kami telah mengadakan berbagai kegiatan di sejumlah kabupaten, seperti Konawe, Konawe utara, Konawe Selatan, dan Kendari. Peminat cukup banyak, paling rendah pesertanya 100 orang di awal-awal berjalannya lembaga kami. Setelah itu peserta semakin banyak hingga 300 peserta,” terangnya.

Trainer Nasional dan Pakar Digital Learning, Ridho Pratama, sebagai pemateri dalam workshop tersebut mengatakan, pentingnya pembuatan E-Module di era 4.0 guna mendorong kreativitas dan kompetensi para pendidik agar dalam proses mengajar lebih efektif dan menyenangkan.

“Pembuatan E-Module 4.0 video ini terbagi menjadi dua, offline dan online. Agak mirip dengan ruang guru tetapi ini lebih sifatnya pribadi bukan komersil,” ungkapnya.

Adapun isi dari workshop ini, katanya, ialah pertama, pembuatan rencana pembelajaran online seperti RPP, bagaimana link gambar video disimpan disatu halaman. Kedua, bagaimana mencari gambar, meningkatkan URL dan link situs. Setelah itu buat kuis online dimana setelah ujian siswa langsung bisa melihat hasilnya tanpa repot dikoreksi lagi.

“Ketiga, kita ajarkan tentang pembuatan video interaktif. Keempat, bagaimana kita kombinasikan fitur-fitur yang kita pelajari tadi jadi satu buku yang di dalamnya ada video, gambar, suara kita, jadi lebih menarik,” jelasnya.

Laporan: Ulul Azmi

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan