SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sejumlah warga Desa Komala, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan pemecatan sejumlah petugas kebersihan. Para petugas, yang mayoritas perempuan, diduga diberhentikan karena tidak memilih calon legislatif yang didukung oleh partai penguasa dalam Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) 2024. Kejadian ini diduga berkaitan dengan Bupati Wakatobi, Haliana, yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kejadian ini terungkap dalam kampanye dialogis pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi nomor urut satu, Hamirudin – Muhamad Ali (HARUM), pada Senin (8/10/2024). Dalam acara tersebut, warga Desa Komala mengungkapkan rasa prihatin dan kemarahan mereka atas tindakan pemecatan yang dianggap tidak adil. Calon Bupati Wakatobi, Hamirudin, turut meneteskan air mata saat mendengar kisah pilu yang dialami para petugas kebersihan yang telah diberhentikan.
Filman Ode, salah satu warga Desa Komala, menyayangkan tindakan yang diambil oleh oknum pemerintah Kabupaten Wakatobi, yang dinilai telah memecat para petugas kebersihan hanya karena perbedaan pilihan politik. Filman juga mengungkapkan bahwa sebagian besar petugas kebersihan yang dipecat merupakan perempuan yang sudah lanjut usia dan janda, yang sangat bergantung pada pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Di mana hati nurani kalian? Jika janda dan orang tua kalian yang diberhentikan, apakah kalian pernah berpikir berapa banyak nyawa yang menggantungkan hidup dari pekerjaan ini?” ujar Filman Ode sambil meneteskan air mata saat menyampaikan aspirasinya di hadapan warga lainnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya ada 19 orang tenaga kebersihan asal Desa Komala yang dipecat. Kejadian ini menambah deretan kasus pemecatan yang diduga bermotif politik di Kabupaten Wakatobi, dan semakin menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Laporan: Amran Mustar Ode