Target Literasi Keungan 35 Persen, OJK Sultra Harap Kaum Muda Jadi Penggerak Ekonomi

  • Bagikan
Kepala Bagian Pengawasan OJK Sultra, Maulana Yusup. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Bagian Pengawasan OJK Sultra, Maulana Yusup. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan UU No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah satu tujuan dibentuknya OJK adalah mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil. Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya di kalangan kaum muda yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi dan program melek keuangan di masyarakat.

Target Inklusi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) ditetapkan sebesar 75 persen hingga akhir 2019. Pemerintah juga menetapkan target tingkat literasi keuangan sebesar 35 persen di tahun 2019 yang tercantum di dalam Perpres Strategi Nasional Perlindungan Konsumen No. 50 Tahun 2017.

Kepala Bagian Pengawasan OJK Sultra, Maulana Yusup, mengatakan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2016 menunjukkan bahwa pemuda usia 18-35 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang belum optimal. Hal ini terlihat dari tingkat literasi sebesar 32,1 persen usia 18-25 tahun dan 33,5 persen usia 26-35 tahun, dan tingkat inklusi keuangan sebesar 70,0 persen usia 18-25 tahun dan 68,4 persen usia 26-35 tahun.

“Olehnya itu, prioritas target literasi dan inklusi keuangan adalah pelajar, perempuan, dan UMKM. Ketiga sasaran prioritas tersebut cukup signifikan mempengaruhi angka usia produktif Indonesia,” kata Maulana, Jumat (18/10/2019)

Maulana menjelaskan, ini perlu menjadi perhatian karena pada tahun 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

“Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa,” ungkap Maulan.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan