Warga Latoma masih ‘Mandi Lumpur’ di Jalanan

  • Bagikan
Sainul bersama Masyarakat Latoma Bersatu saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas PUTR Konawe, Kamis (26/4/2018). (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Sainul bersama Masyarakat Latoma Bersatu saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas PUTR Konawe, Kamis (26/4/2018). (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kondisi jalan di Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe sangat memprihatinkan hingga kini. Hal itulah disuarakan Masyarakat Latoma Bersatu saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Konawe, Kamis (26/4/2018).

Seorang Orator, Sainul menyebut, rusaknya jalanan diperparah ketika musim penghujan tiba yang akan membentuk kubangan-kubangan lumpur, seperti di jalan provinsi poros Unaaha-Latoma dan jalan kecamatan dibawa kewenangan Pemda Konawe.

“Warga yang punya mobil, itu dua tahun sudah rusak-rusak akibat jalan yang selama ini belum diperhatikan. Kalau musim hujan, kendaraan roda dua yang melintas itu pasti mandi lumpur,” ujarnya.

Akibat kondisi tersebut, biaya perjalanan dari Unaaha ke Latoma terbilang tinggi. Sebut saja sewa angkutan mobil mencapai Rp 100 ribu per orang. Atau pengendara memilih memutar jauh menghindari jalan rusak.

“Kadang kami harus memutar lewat Kolaka Timur hanya untuk menghindari kubangan lumpur,” jelasnya.

Sainul menambahkan, aksi menuntut perbaikan jalan merupakan aksi kedua. Sedangkan aksi pertama dilakukan pada Desember 2017. Kala itu, Dinas setempat berjanji memperbaiki kerusakan jalan pada April 2018, namun itu belum nampak direalisasikan.

“Kalau memang Pemda Konawe tidak mau memperhatikan hal ini, biarkan kami pindah jadi warga Kolaka Timur,” tegasnya disahuti massa aksi lainnya.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, Ketua Komisi II DPRD Konawe, (sekarang menjabat Ketua DPRD Konawe, red), bersama anggotanya dan Dinas PUTR telah melakukan pemantauan langsung di Kecamatan Latoma pada 2017 lalu. Hasilnya, sempat dianggarkan untuk perbaikan jalan setempat pada anggaran perubahan 2017. Tetapi, terkendala suatu hal, anggaran perbaikan jalan baru diprogramkan tahun 2018.

 

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan