Gubernur Sultra Datangi Lokasi Bentrok di Buton dan Janji Perbaiki Rumah Warga

  • Bagikan
Screenshot video bentrok dua desa di Kabupaten Buton, Sultra. (Foto: Istimewa)
Screenshot video bentrok dua desa di Kabupaten Buton, Sultra. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Korban kerusuhan yang rumahnya terbakar akibat bentrok dua desa di Kabupaten Buton akan diganti Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemprov juga berkoordinasi dengan TNI-Polri terkait hal tersebut.

Gubernur Sultra, Ali Mazi, menerangkan penanganan terhadap kerusakan rumah warga sementara ditangani tim yang terdiri dari Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta TNI-Polri,

“Jadi kami sudah menyiapkan anggarannya dan akan bekerjasama dengan aparat TNI-Polri untuk membantu membangun rumah-rumah warga,” jelas Ali Mazi kepada wartawan, Jumat (7/6/2019).

Menurutnya, para korban dampak bentrok Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo mengungsi di sebelas titik. Dirinya memastikan para pengungsi tersebut berada dalam kondisi aman, terkendali, dan sehat.

“Kapolda dan dandrem sudah berada di lapangan untuk memantau terus situasi dan kondisi. Sebentar lagi saya bersama-sama pangdam, dandrem, dan kapolda turun langsung memantau ke lokasi. Mudah-mudahan kondisinya semakin berangsur membaik,” tambah Ali Mazi.

Bentroknya dua desa itu juga telah diupayakan untuk dimediasi, termasuk mengatasi kerusakan rumah warga akibat peristiwa itu.

“Pebakaran rumah yang kurang lebih 87 unit, Pemerintah Provinsi dan bupati akan segera membantu untuk menyelesaikan kembali rumah-rumah mereka,” ujarnya.

Hal ini juga dibenarkan Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto. Dia telah berkoordinasi dengan gubernur terkait penanganan rumah yang terbakar. Begitu juga keterlibatan personelnya bersama aparat TNI dalam proses pembangunan rumah warga.

“Korban pembakar itu sebanyak 87 rumah. Kami sudah koordinasi dengan gubernur, Gubernur akan memberikan kompensasi kepada korban, kita akan turun sama-sama TNI-Porli membantu dalam pembangunan rumah terbakar tersebut. Adapun kerugian-kerugian material lainnya dapat dilaporkan ke pemerintah daerah,” jelasnya usai mengunjungi lokasi bentrok bersama Bupati Buton, La Bakry, Kamis (6/6/2019).

Gubernur Sultra maupun pihak kepolisian serta kepala daerah setempat berharap, masyarakat tidak terprovokasi sehubungan insiden tersebut. Terlebih situasinya masih dalam suasana Idul Fitri 1440 Hijriah.

Informasi dihimpun Sultrakini.com, bentrok dua desa berlangsung sejak memasuki lebaran. Bentrok dipicu oleh aksi ugal-ugalan sekelompok pemuda dari Desa Sampuabalo ketika melintasi Desa Gunung Jaya menggunakan sepeda motor dan memainkan gas motor.

Tidak terima perbuatan tersebut, sejumlah warga Desa Gunung Jaya mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan. Akibatnya, pemuda di dua desa tersebut bentrok. Kini, Polda Sultra mengeluarkan status siaga 1.

Dampak bentrok dua desa ini, sekitar 700 orang warga terpaksa mengungsi. Jumlah rumah terbakar akibat bentrok dua desa di Buton terdata 87 unit. Sementara jumlah korban meninggal sebanyak dua orang, delapan orang lainnya luka-luka.

Bentuk antisipasi terjadinya bentrok susulan, personel gabungan dikirim melalui Pelabuhan Nusantara Kendari, Jumat (7/6/2019). Personel ini berjumlah 1 SSK Brimobda Sultra, terdiri dari 2 SST Brimob Batauga dan 1 SST Brimobda Kendari, delapan personel Resmob Polda Sultra, satu regu personel rayonisasi Polres Baubau, 18 personel Samapta, delapan personel gabungan Reskrim Intel Baubau, dan sepuluh personel Direktorat Polair.

Laporan: Maykhel Rizky&Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan