Menuju Akreditasi, RSUD Wakatobi Gelar Pelatihan BHD kepada Pegawai

  • Bagikan
Suasana House training Bantuan Hidup Dasar RSUD Kabupaten Wakatobi, Rabu (24/4/2019). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Suasana House training Bantuan Hidup Dasar RSUD Kabupaten Wakatobi, Rabu (24/4/2019). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi menggelar In House training Bantuan Hidup Dasar (BHD), kepada sejumlah pegawai rumah sakit tersebut pada Rabu-Kamis (24-25/4/2019).

Hal ini dilakukan dalam rangkaian proses menuju akreditasi RSUD Kabupaten Wakatobi. Pegawai RSUD yang ikut dalam kegiatan tersebut yaitu tenaga medis, supir, security dan cleaning service.

Direktur RSUD Kabupaten Wakatobi, Munardin Malibu, mengatakan akreditasi merupakan cita-cita besar sekaligus tanggung jawab bersama dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat.

“Saya mengerti bahwa ini merupakan tantangan yang berat, namun saya berharap kita semua dapat mengikuti seluruh proses ini dengan semangat bahwa hasil tidak akan menghianati proses yang berat ini. Kita sudah sampai diproses ini, mari kita selesaikan hingga akhir,” kata Murnadin

Menurut Munardin, akreditasi RSUD menuju tipe C, merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi, karena dengan terakreditasinya RSUD ini, selain dapat meningkatkan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat, juga pada bulan Juni 2019 BPJS Kesehatan memberikan waktu untuk rumah sakit agar di akreditasi.

“Jika sampai bulan Juni nanti kita belum terakreditasi maka BPJS akan memutuskan kerjasama pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perlu kita ketahui bahwa pasien terbanyak di RSUD Wakatobi adalah pengguna kartu BPJS,” ungkapnya

Ia menambahkan, bertitik tolak pada tujuan pelayanan terbaik bagi pasien dan dukungan terhadap visi pembangunan daerah, serta agar dapat terakreditasi, pihaknya melakukan pendampingan dengan RS Bahteramas dan juga telah melakukan kaji banding ke RS kota Baubau pada Februari lalu.

“Dari beberapa diskusi, kita akhirnya paham bahwa beberapa dokumen harus segera dilengkapi dan kekurangan sumber daya manusia harus segera dipenuhi, diantaranya adalah pelatihan seperti yang kita akan laksanakan saat ini,” terangnya

Pelatihan seperti ini merupakan salah satu syarat agar rumah sakit dapat diakreditasi. Dimana setiap rumah sakit yang terakreditasi itu seluruh pegawanya harus mengetahui dasar-dasar ilmu kesehatan atau tindakan dasar dalam menagani pasien darurat.

“Contohnya, kalau ada pasien kritis yang datang ke rumah sakit, baru tiba di pintu gerbang langsung tidak sadarkan diri dan tenyut nadinya atau detak jantungnya terhenti, maka security atau cleaning service yang ada disitu bisa melakukan pertolongan pertama sambil menunggu tenaga medis, seperti melakukan resusitas jantung paru dengan cara menekan bagian tengah dada. Dan itu ada caranya bukan sembarangan menekan saja,” pungkasnya.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan