Prediksi BI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sultra Tahun 2021

  • Bagikan
Kepala Perwakilan BI Prov. Sultra, Bimo Epyanto (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Perwakilan BI Prov. Sultra, Bimo Epyanto (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi tracking pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2020 hingga awal Tahun 2021 diperkirakan kembali mengalami perbaikan.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Bimo Epyanto, mengatakan pertumbuhan ekonomi sejak akhir Tahun 2020 dan terus berlanjut pada 2021 seiring dengan tren positif beberapa indikator perekonomian.

“Seperti industri pengolahan, peningkatan pada LU industri pengolahan disebabkan oleh operasional smelter dan industri olah baja yang masih berlangsung dengan kapasitas produksi lebih tinggi tercatat pada triwulan III -3,4 dan diperkirkan pada triwulan IV -2,2,” ujar Bimo, melalui Bincang-Bincang Media secara virtual, Kamis (14/1/2021).

Kemudian aktifitas kontruksi, lanjut dia, dari perbaikan LU konstruksi didorong oleh peningkatan pembangunan oleh pemerintah seiring percepatan realisasi anggaran dan pencairan pinjaman PT. SMI triwulan III -10,3 dan triwukan IV menjadi -9,3.

Selanjutnya pertambangan, peningkatan pada kinerja LU pertambangan disebabkan oleh peningkatan aktivitas operasional smelter dan konstruksi triwulan III -2,3 dan triwulan IV 2,3.

“Lalu Google Mobility Report, peningkatan aktivitas masyarakat yang tercermin dari kenaikan indeks pada tempat perbelanjaan dan penurunan di perumahan dari sisi Retail dan Rekreasi triwulan III -6,7 dan triwulan IV -2,2; Grocery dan Farmasi triwulan III 8,3 dan triwulan IV 15,4; dan Perumahan triwulan III 7,5 dan triwulan IV 4,5,” ungkap Bimo.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen BI juga prediksi masyarakat mulai menunjukkan optimisme terhadap kondisi perekonomian dengan indeks keyakinan konsumen yang mengalami peningkatan (123,4).

Namun pada indikator Pertanian, Perkebunan dan Perikanan malah menunjukan penurunan pada kinerja LU Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan disebabkan oleh penurunan permintaan dampak Covid-19 dan produksi yang terbatas pada Triwulan III -6,5 dan Triwulan IV meningkat menjadi -19,9.

Kepala BI Sultra juga sampaikan faktor pertumbuhan ekonomi Sultra di tahun 2020 yakni;

1. Kinerja industri pengolahan dioerkirakan akan mengalami peningkatan didukung oleh kapasitas produk smelter dan industri olahan logam yamg masih cukup tinggi.

2. Program batuan dari oemerintah seperti peningkatan bansos non tunai, rencana pelaksanaan bantuan langsung tunai, insentif bagi UMKM dan tenaga medis, program prakerja dan tingkat inflasi yang tendah diperkirakan dapat menjaga tingkat konsumsi rumah tangga.

3. Harga minyak dunia yang mengalami penurunan dapat mengurangi nilai impor dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Sultra.

4. Penundaan investasi dan penurunan konsumsi menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja impor.

5. Meningkatkan upaya dunia dalam mendorong green oconomy yang salah satu produknya adalah mobil listrik dapat meningkatkan potensi peran industri nikel Sultra dalam mengembangkan proyek baterai nasional. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamri
n

  • Bagikan