RSUD Terakreditasi, Arhawi: Ini Kado Terindah di Hut Wakatobi

  • Bagikan
Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi patut berbangga karena tepat di Hari Ulang Tahun Kabupaten Wakatobi ke 16 tahun RSUD Wakatobi terakreditasi bintang dua.

Walaupun masih terakreditasi bintang dua, namun hal ini patut diajukan jempol karena berkat kerja keras direktur beserta seluruh staf RSUD, akhirnya rumah sakit plat merah ini mendapatkan akreditasi yang pertama sejak Wakatobi menjadi kabupaten 16 tahun silam.

Hasil kerja keras seluruh pegawai RSUD mendapatkan apresiasi dari Bupati Wakatobi, Arhawi.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Wakatobi atas doa dan segala upaya yang dilakukan, alhamdulliah di usia 16 tahun Wakatobi mendapatkan kado terindah yaitu RSUD Wakatobi telah terakreditasi tingkat dasar,” kata Arhawi saat membawakan sambutan di saat upacara HUT Wakatobi ke 16 tahun

Direktur RSUD Wakatobi, dr. Munardin Malibu, menjelaskan RSUD yang dibangun secara bertahap pada tahun 2006 dan diresmikan 1 oktober 2007 ini, sejak 2 atau 3 tahun lalu telah bergeliat atau berbenah menuju akreditasi.

Munardin Malibu mengungkapkan, akreditasi sendiri adalah hal wajib yang merupakan pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan. Setelah dinilai bahwa rumah sakit memenuhi standar pelayanan yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan sesuai Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Permenkes Nomor 12 tahun 2012 tentang Akreditasi.

Dampak terakreditasinya RSUD Wakatobi adalah kerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat diperpanjang. Hal ini dikarenakan BPJS Kesehatan hanya akan bekerjasama dengan rumah sakit yang telah terakreditasi.

Dengan begitu, RSUD Kabupaten Wakatobi ikut berperan serta dalam mendukung program kesehatan Wakatobi Bersinar, dimana Pemerintah Kabupaten Wakatobi telah memberikan puluhan ribu kartu kesehatan Wakatobi Bersinar secara gratis kepada masyarakat.

“Besar harapan kami untuk dapat menyusul rumah sakit-rumah sakit yang lain. Selain untuk dapat memenuhi standar pelayanan nasional, kami juga tidak menutup mata bahwa harapan besar datang dari seluruh masyarakat Kabupaten Wakatobi yang menggunakan kartu BPJS dan kartu kesehatan bersinar, dimana kita ketahui bersama bahwa BPJS akan memutuskan kerjasama bila RSUD Wakatobi belum terakreditasi hingga akhir Desember 2019 ini. Dipundak kamilah mereka meletakkan harapan agar tetap dapat menggunakan kartunya. Ini merupakan salah satu penyemangat kami dalam mengejar akreditasi ini,” ucap dr. Munardin malibu.

Lanjutnya, untuk ulang tahun Kabupaten Wakatobi ke-16 tahun yang jatuh pada hari ini, manajemen dan staf serta seluruh tim akreditasi RSUD Wakatobi dapat mempersembahkan kado terindah untuk daerah ini.

Tambahnya, untuk menunjang akreditasi, RSUD Wakatobi telah melakukan rangkaian kegiatan in house training, workshop, studi banding ke Rumah sakit Bahteramas di Kendari, dan rumah sakit kota Bau-bau, serta bimbingan dari rumah sakit dr. Soetomo Surabaya.

Untuk diketahui, sehari sebelum peringatan ulang tahun kabupaten wakatobi ke-16, tepatnya tanggal 17 desember 2019, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melalui akun resminya merilis hasil survei akreditasi snars edisi 1 RSUD Kabupaten Wakatobi yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 sampa 4 Desember 2019 yang lalu. Dimana hasilnya adalah RSUD Kabupaten Wakatobi dinyatakan lulus tingkat dasar (bintang dua).

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan