Soal Pasien Hamil Melahirkan di Perjalanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD Konut

  • Bagikan
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara (Konut), Hasrawan. (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Terkait dua pasien hamil yang melahirkan dalam perjalanan, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Utara (Konut), Hasrawan mengungkapkan penanganan terhadap keduanya telah dilakukan dengan melihat riwayat si pasien sehingga membutuhkan rujukan ke rumah sakit di Kendari, Selasa (3/4/2018).

“Kami dari pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan dengan melihat riwayat pasien ibu hamil, ternyata ibu hamil ada sedikit masalah, yaitu pinggul kecil serta yang satunya ada gejala ambeien sehingga dokter dari rumah sakit merujuk ke rumah sakit Kota Kendari untuk ditanggani lebih lanjut,” kata dia, Selasa (3/4/2018).

Menurutnya, satu alasan lain adalah BPJS kesehatan tidak menindaklanjuti bila dalam penanganan tidak ada dokter ahli di bidangnya untuk itu pihaknya merujuk pasien. Selama perjalanan menujuk rumah sakit di Kota Kendari, lanjutnya, didampingi dokter umum, sejumlah bidan. Namun belum tiba ke tujuan, kedua pasien telah melahirkan dengan selamat.

“Alhamdulillah sebelum tiba di rumah sakit, bayinya sudah lahir di dalam ambulans, alat di dalam ambulans disediakan cukup memadai sehingga bayinya lahir dengan sehat dan langsung di bawah
pulang ke rumah,” kata Hasrawan.

Ditambahkannya, jumlah dokter di RSUD Konut sebanyak 10 orang dokter umum, dan dokter spesialis, misalnya radiologi, penyakit dalam dan lainnya. Sementara dokter bedah, anak, dan anestesi akan diadakan di bulan ini.

Dijelaskannya, dokter spesialis di RSUD Konut itu menggunakan sistem kontrak. Jadi setiap enam bulan, dokter spesial tersebut dilakukan perpanjangan kontrak.

“Waktu bulan Desember 2017, beberapa dokter spesialis habis masa kontraknya dan kami tidak memperpanjang kontrak mereka, karena mereka meminta untuk tidak menetap di RSUD atau full
time. Bagaimana caranya kami mau memberikan pelayanan maksimal sesuai visi misi Bupati dan
Wakil Bupati, jika dokter spesialis yang kita kontrak hanya masuk Senin sampai Kamis,” tambah Hasrawan.

Sementara bidan dan perawat yang ada dalam SK kontrak 213 orang sehingga pelayanan ke depan kata dia, tidak ada lagi yang merujuk ke rumah sakit lain. “Sekarang menjadi kendala di rumah sakit belum bisa rontgen dan fasilitas USG yang belum ada. Tahun ini kami akan mengadakan fasilitas yang masih kurang,”ucap Hasrawan kepada SultraKini.Com.

 

Laporan: Sulham Tepamba

  • Bagikan