BPBD Konawe Ajak Warga Siap Siaga Bencana, Sosialisasi Hingga Baliho Disebar

  • Bagikan
Personel BPBD Konawe sosialisasi kesiapsiagaan bencana. (Foto: Andi Nur Aris.S/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara mulai sosialisasi di wilayah rawan bencana menghadapi musim penghujan 2021. Langkah pihaknya demi meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, dalam mengurangi risiko bencana di wilayahnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Konawe, Darmawan, mengatakan melalui sosialisasi kesiapsiagaan bencana masyarakat bisa lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana saat musim penghujan. Guna mendukung sosialisasi, BPBD juga memasang stiker hingga baliho di sejumlah rumah sehubungan kewaspadaan tersebut.

“Kita memasang stiker-stiker tiap rumah tentang peringatan waspada bencana, serta memasang baliho dan banner,” ucap Darmawan, Jumat (2/7/2021).

Sosialisasi itu berlangsung di sejumlah kecamatan dengan tingkat rawan bencana tinggi, misalnya Soropia berpotensi angin puting beliung, Sampara rawan longsor dan banjir, serta daerah rawan lainnya seperti Lambuya, Anggaberi, dan Pondidaha. Pantau ketinggian air di bendungan juga dilakukan ketika curah hujan tinggi.

“Sosialisasi ini kita imbau pada masyarakat jika angin kencang segera mencari tempat aman untuk mencegah terjadinya bencana. Misalnya, pohon tumbang, longsor, bahkan rumah roboh,” terangnya.

Darmawan mengakui berdasarkan data-data dari BMKG, sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe menghadapi hujan sedang disertai guntur, dan angin kencang.

Curah hujan yang sering terjadi, kata dia, akibat faktor Anomali ditandai meningkatnya suhu di permukaan laut Sultra, sehingga meningkatkannya potensi pembentukan awan hujan.

“Berdasarkan data yang kami terima pertanggal 30 Juni-2 Juli potensi hujan khusus Konawe terbilang sedang dan disebabkan faktor Anomali,” ujarnya.

Ditambahkan Kabid kedaruratan dan Logistik BPBD Konawe, Samsul, tim reaksi cepat (TRC) BPBD sudah siaga di wilayah masing-masing jika nantinya terjadi bencana. Pelaporan kondisi wilayah juga diintenskan sehingga mempercepat distribusian logistik ketika terjadi bencana sewaktu-waktu.

Samsul mengaku, BPBD melakukan piket 1×24 jam untuk mengantisipasi kemungkinan bencana di Kabupaten Konawe. Kesiapsiagaan juga bagian dari instruksi bupati dan sekda Konawe.

“Pihak kami stand by dari segi personel dan peralatan dalam menghadapi musim penghujan. Kami selalu koordinasi dengan teman-teman TRC untuk melaporkan situasi, jadi laporannya selalu update,” terang Samsul. (B)

Laporan: Andi Nur Aris. S
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan