SULTRAKINI.COM: Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Homestay Indonesia (IHSA) untuk Provinsi Sulawesi Tenggara secara resmi telah dibentuk, menandai langkah maju dalam upaya pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Nomor: 172/SK/DPP-IHSA/II/2024, IHSA Sultra diamanatkan untuk memimpin dan mengembangkan sektor akomodasi, khususnya Homestay, selama periode 2024-2029.
Pengukuhan ini tidak hanya menegaskan komitmen IHSA terhadap pariwisata berkelanjutan, tetapi juga memperkuat kerjasama antar pelaku pariwisata di Sulawesi Tenggara.
Dibawah kepemimpinan Ahmad Nizar, S.Kom, sebagai Ketua DPD IHSA Sultra terpilih, organisasi ini bertekad untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor pariwisata, dengan fokus khusus pada Homestay.
Ahmad Nizar, yang juga berprofesi sebagai jurnalis, menekankan pentingnya sinergi antara pengembangan Homestay dan Desa Wisata dalam mendorong pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, IHSA Sultra membuka peluang bagi pemilik Homestay, praktisi, komunitas pariwisata, dan akademisi untuk bergabung dan berkontribusi. Dengan program jangka panjang yang dirancang untuk mendukung pengembangan Desa Wisata dan pariwisata daerah, IHSA berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang dinamis dan saling mendukung.
Program-program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas Homestay tetapi juga memperkuat daya tarik wisata daerah.
DPD IHSA Sultra, yang kini menjadi bagian dari jaringan IHSA nasional sebagai DPD ke-26, mengusung visi Pariwisata Hijau Berbasis Homestay. Dengan pengurus terpilih yang terdiri dari Ahmad Nizar sebagai Ketua, Baso Rani Mochtar sebagai Sekretaris, dan Aldha Ayu Wulandari sebagai Bendahara, organisasi ini bertekad untuk mewujudkan Desa Wisata yang berkelanjutan melalui pendekatan yang inovatif dan bertanggung jawab.
Rencana pembentukan susunan wakil pengurus dan komisi-komisi seperti Cleanliness, Healthiness, Safety & Environmental sustainability (CHSE), Hospitality & Services (H&S), Technology & Information (T&I), Business Ethics & Law Enforcement (BE&LE), Finance & Procurement (F&P), dan Creative Economy (CE) merupakan langkah strategis dalam memastikan implementasi praktik terbaik dalam pengelolaan Homestay dan pengembangan pariwisata di Sulawesi Tenggara.
Laporan: Frirac