SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sehari sebelumnya, Selasa (4/10/2016), ribuan massa dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara berunjuk rasa memberikan dukungan kepada Gubernur Sultra, Nur Alam, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) kepada PT Anugrah Harisma Barakah (AHB) di Kabupaten Bombana.
Meskipun telah menjadi tersangka, tepat di HUT TNI Ke-71, Rabu (5/10/2016), Gubernur Sultra dua periode tersebut tetap memimpin upacara yang digelar di Lapangan Eks MTQ Kendari.
Selain Nur Alam, pejabat utama TNI dan Polri juga tampak hadir dalam upacara itu diantaranya Danlanud Halu Oleo Letkol Pnb Rizaldi Efranza, Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) Agus Harijadi, Danyonif 725 Woroagi Mayor Inf Jamet Nijo serta Wakapolda Sultra Kombes Pol Heru Teguh Prayitno.
“Kebersamaan bersama rakyat merupakan inti kekuatan TNI disamping tugas pokok dan perannya sebagai alat pertahanan negara,” kata Nur Alam dalam sambutannya di hadapan peserta upacara yang diikuti ratusan personil TNI dan Polri.
Di usia yang sudah tidak muda lagi, TNI diharapkan memiliki tanggung jawab kepada rakyat, bersama rakyat TNI kuat, hebat, professional, siap wujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Selain itu kepada semua personil TNI ditekankan untuk terus tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan sebagai landasan moral dan etika, menempatkan tugas diatas segalanya, menjaga kehormatan, harga diri dan kebanggaan serta memegang teguh disiplin keprajuritan taat hukum dan HAM.
HUT TNI kali ini berlangsung sederhana namun memiliki makna yang cukup dalam meskipun tanpa adanya pameran alat sistem persenjataan (Alutsista), bahkan demo atraksi kemampuan prajurit TNI yang selalu dipertunjukkan pada HUT beberapa tahun sebelumnya juga tidak ada.
Editor: Gugus Suryaman