Peluncuran Dan Bedah Buku “Di Depan Selalu Ada Cahaya” Bertabur Air Mata

  • Bagikan
Penyampaian pesan Nur Alam lewat sambutan Tina Nur Alam di peluncuran buku dua periode kepemimpinan Nur Alam dan Saleh Lasata. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Buku dua periode kepemimpinan Nur Alam dan Saleh Lasata (NUSA) sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) bertajuk “Di Depan Selalu Ada Cahaya,” berhasil di luncurkan dan dibedah dengan seksama, di salah satu Hotel di Kendari, Senin (7/8/2017).

Meski Gubernur Non job Nur Alam sebagai objek utama dalam penulisan buku selama kepemimpinanya dari tahun 2008-2018, namun dia tidak sempat hadir dikarenakan sedang dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi RI, dia sempat menitip pesan penting dan ucapan terima kasih melalui istrinya Tina Nur Alam.

Dalam menyampaikan pesan Nur Alam, Tina nampak mengeluarkan air mata saat  menyampaikan sambutan, terlihat protokol sempat memberikan sekotak tisu untuk membersihkan air matanya.

“Ucapan rasa kebahagian yang bisa tak terpatahkan, bisa sedikit memberi sambutan dalam peluncuran buku rekam jejak kepemimpinan saya ini, meski secara fisik saya tidak berada di sini, saya merasakan sukacita bersama untuk mengapresiasi buah kerja kita bersama,” ucap Nur Alam dalam sambutan langsung Tina Nur Alam.

Dirinya berharap, dengan hadirnya buku itu bisa menjadi salah satu sumber pembelajaran yang berguna bagi rekan-rekan pelaku pembangunan, baik dikalangan birokrat, akademisi, politik, jurnalis, maupun para lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar bersinergi dalam pembangunan nusa dan bangsa terkhusus Sultra.

“Esensi nilai utama buku ini untuk mewariskan nilai-nilai kepemimpinan bagi penerus, pentingnya nilai kerja keras, dan keberanian yang bertanggung jawab, ” terang Nur Alam.

Meskit sempat menuai kritik dan saran dari beberapa tokoh pembedah, buku Di Depan Selalu Ada Cahaya telah melalui pembedahan dari para pakar penulis.

Ketegangan yang terjadi, berubah drastis menjadi tangis air mata tak kalah putra kedua Nur Alam Radan menyanyikan dua buah lagu, satu lagu ciptaannya sendiri dan satu lagu populer.

Pantauan SultraKini.Com, beberapa protokoler gubernur dan tamu undangan pegawai negeri sipil tampak menangis saat lantunan lagu putra Nur Alam mencapai puncaknya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan