SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kendari mencatatkan perkembangan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) periode Januari – Juni 2020 (Semester I 2020) sebesar Rp3.596.149.475.453 dari pagu anggaran Rp8.672.315.780.000.
Kepala KPPN Kendari, Teguh Ratno Sukarno, mengatakan pagu anggaran APBN di tahun 2021 ini meningkat hingga mencapai Rp8,6 triliun sedangkan tahun 2019 APBN hanya Rp7,8 triliun dan 2020 terun menjadi Rp7,4 triliun.
“Penurunan anggaran APBN 2020 karena masa pandemi dan penetapan anggaran nya di akhir tahun 2019 dan di tahun 2021 pagu jadi meningkat dan ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi didaerah, dilihat juga dari belanja APBN semakin signifikan dan semakin naik dari tahun ketahun tiap bulannya,” ungkap Teguh, Jumat (2/7/2021).
Lebih rinci realisasi APBN Wilayah KPPN Kendari terdiri dari;
1. Belanja pegawai dengan pagu anggaran Rp1.698.511.518.000 dengan realisasi 51 persen atau Rp858.104.896.627 dan sisanya sebesar Rp840.406.621.373
2. Belanja barang dengan pagu Rp2.289.508.461.000 dengan realisasi 37 persen atau Rp857.209.930.756 sisanya Rp1.432.298.530.244
3. Belanja modal dengan pagu Rp2.151.522.539.000 dengan realisasi sebesar 48 persen atau Rp1.028.530.641.897 sisanya Rp1.122.991.897.103
4. Belanja Bansos dengan pagu anggara Rp8.134.500.000 dengan realisasi 40 persen atau Rp3.293.400.000 sisanya Rp4.841.100.000
5. Transfer kedaerah dengan pagu Rp2.2524.638.762.000 dengan realisasi sebesar 34 persen atau Rp849.010.606.173 sisanya Rp1.675.628.155.824
“Jadi Total realisasi APBN KPPN Kendari sebesar 41 persen dan sisanya sebesar Rp3.400.538.148.720 dari pagu, ini diharapkan dapat direalisasikan kepada semua Satuan Kerja,” ujar Teguh.
Sementara itu pada semester 1-2021 ini, penerimaan negara Wilayah KPPN Kendari sebesar Rp2.123.152.715.524 yang terdiri dari tiga jenis penerimaan yakni Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) yaitu Rp92.855.418.395; Pajak Rp798.690.017.129 dan Bea Cukai Rp1.123.152.715.524. (B)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin
