Pemda Wakatobi Gandeng Jangkar Dipenguatan Kepariwisataan

  • Bagikan
Penyerahan dokumen kerja sama antara Pemda Wakatobi dan Jangkar. (Foto: Badan Promosi Pariwisata Wakatobi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Bupati Wakatobi, Arhawi, bersama Ketua Asosiasi Kapal Rekreasi Indonesia (Jangkar), Fatiha Suryani Mile menandatangani kesepakatan kerja sama lima tahunan yang fokus pada pengembangan kepariwisataan Wakatobi pada 21 Maret 2018.

Arhawi mengatakan, kerja sama itu dilakukan bertujuan meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja, serta mempromosikan Taman Nasional Wakatobi sebagai sebuah lokasi warisan dunia.

“Kerja sama ini sekaligus menjadi isyarat bahwa Wakatobi terbuka bagi investor yang memiliki komitmen tinggi menguatkan konservasi Wakatobi dan bersedia mengembangkan kepariwisataan dengan cara yang ramah lingkungan,” kata Arhawi, Kamis (22/3/2018).

Menurutnya, Pemerintah Daerah menyadari pentingnya bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya Jangkar untuk memajukan bisnis pariwisata.

“Anggota Jangkar memiliki armada yang beroperasi di Raja Ampat, Labuan Bajo, Lombok, Bali, dan sekitarnya serta terbukti meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Harus kami sampaikan bahwa, kekayaan alam dan keragaman budaya Wakatobi memiliki keunikan yang layak jual dan tak kalah dengan daerah daerah tersebut. Untuk itu, kami mengundang anggota Jangkar untuk memperluas wilayah operasionalnya hingga ke Wakatobi,” jelasnya.

Ketua Jangkar Fatiha Suryani Mile mengungkapkan, undangan Pemda Wakatobi menjadi sinyal positif bagi kepariwisataan di wilayah itu. Dia mengaku, aktivitas kepariwisataan melalui kapal rekreasi memiliki efek domino besar terhadap perekonomian daerah setempat.

“Kapal membutuhkan ruang labuh, air bersih, BBM, logistik, tenaga kerja, dan sebagainya. Bila Pemerintah menyiapkan ini, ekonomi daerah bergerak cepat. Kami bahagia bisa berkontribusi dengan banyak cara,” terangnya.

Jangkar juga berkomitmen untuk menurunkan tamu pada destinasi-destinasi yang dikelola komunitas, dengan cara ini pertukaran informasi, promosi budaya, dan pendapatan warga setempat turut meningkat. Dia menyakini, kunjungan kapal rekreasi dipastikan meningkatkan insentif terhadap konservasi melalui pembayaran karcis masuk taman nasional.

Kepala Taman Nasional Wakatobi, Heri Santoso memastikan kerja sama tersebut sepenuhnya didukung oleh Taman Nasional Wakatobi.

“Ruang laut Wakatobi terbuka, meski dengan sejumlah aturan agar tidak terjadi konflik pemanfaatan,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, dirinya mendorong pengelola kapal rekreasi untuk melaporkan kendala, temuan atau pelanggaran yang ditemui selama di lapangan melalui call center Taman Nasional Wakatobi. “Kami juga akan meningkatkan layanan terhadap tamu-tamu di Wakatobi,” lanjutnya.

Sunda Banda Seascape and Fisheries Leader WWF Indonesia, Imam Musthofa menilai memorandum antar Pemerintah Daerah-Jangkar dan didukung oleh Taman Nasional Wakatobi, Kantor Imigrasi Wakatobi, Dinas Pariwisata, Badan Perizinan dan investasi Wakatobi menjadi momentum kolaborasi yang kuat.

“Semua pihak menunjukkan keinginan membangun daerah, kita perlu secara bersama membangun kepariwisataan dengan cara yang ramah lingkungan. Dengan keberagaman ekosistem yang luar biasa, Wakatobi seyogyanya menghindari kepariwisataan yang masif,” ucapnya.

Penandatanganan memorandum Pemerintah Daerah dan Jangkar berlangsung di salah satu hotel di Bali yang disaksikan Kepala Taman Nasional Wakatobi, Sekretaris Daerah Wakatobi, Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Kepala Kantor Imigrasi Wakatobi, Kepala Dinas Perizinan Wakatobi, Badan Promosi Pariwisata Wakatobi , WWF Indonesia, serta 25 anggota Jangkar.

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan